Semesta Mencegah Stunting
Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo Sampaikan Strategi Cepat Turunkan Stunting
Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo, beberkan strategi turunkan stunting di Kabupaten Kotabaru yang dinilainya masih tinggi di atas rata-rata nasional.
Penulis: Herliansyah | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotabaru melalui Dinas P3APPKB dan BKKBN Pusat mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting, Rabu (17/5/2023).
Rakor dilaksanakan di Operation Room Setda Kotabaru dihadiri Kepala BKKBN RI, Dr (HC) dr Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), didampingi Ketua Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan Ir H Ramlan MA dan rombongan.
Turut hadir pejabat di lingkup Pemkab Kotabaru, Asisten 1 Bidang Pemerintah dan Kesra H Minggu Basuki, Asisten 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan Murdianto, Kepala Dinas P3APPKB Ir Sri Sulistiyani M.PH dan jajaran serta undangan.
Disampaikan Hasto Wardoyo, angka stunting di Kotabaru masih di atas rata-rata nasional dengan angka 31 persen.
"Makanya saya ke sini (Kotabaru). Tadi saya sampaikan, semua ekstra sumber daya dimanfaatkan. Itu harapan saya," katanya.
Bila itu dilakukan, dirinya optimis stunting di Kotabaru bisa turun seperti di tempat lain.
Bahkan penurunan yang drastis karena Kotabaru sumber daya melimpah dan perusahaan banyak. Sedangkan jumlah penduduknya tidak banyak.
"Penduduk 340 itu tadi sudah saya hitung, sehari itu paling yang melahirkan 18 orang dengan pengurus 18 orang, supaya tercukupi itu tidak terlalu berat," ucapnya.
Beda jumlah penduduknya 2 juta dalam satu kabupaten. "Seperti di tempat saya. Jadi kalau di sini (Kotabaru), Insya Allah bisa teratasi," terangnya.
Dengan strategi menurunkan stunting, maka mencegah lahirnya stunting baru. Syaratnya, semua yang nikah harus aman.
"Misal di Kotabaru ini, katakanlah setahun yang melahirkan 6 ribu. Setahun yang nikah bisa 3 ribu atau lebih," rincinya.
Tapi kalau setahun yang menikah 3 ribu, lanjut dia, dan yang hamil karena nikah pertama kali bisa sekitar 2.400an.
Kalau yang nikah kemudian hamil di tahun pertama dengan jumlah 2.400-an dibereskan. Sebelum, nikah harus memenuhi syarat dulu, maka akan klir.
"Tidak anemi, tidak terlalu kurus, sehat, akhirnya tidak melahirkan bayi yang panjang badannya kurang dari 48 senti. Itu mencegah stunting baru," imbuhnya.
Kemudiah dari yang lahir minimalnya 6 ribu, sebulan berarti sekitar 500. "Ya sehari 18. Begitu lahir, kita kawal sampai umur 2 tahun. Itu strateginya," pungkasnya. (AOL/*)
BKKBN Kalsel
BKKBN RI
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo
Kepala BKKBN Perwakilan Kalsel Ir H Ramlan MA
Berita Banjarmasinpost Hari Ini
| Gathering Semesta Mencegah Stunting di Banjarmasin, Misi Turunkan Angka Stunting Berlanjut |
|
|---|
| Dukung Semesta Mencegah Stunting, Modena Terima Penghargaan dari Banjarmasin Post dan BKKBN |
|
|---|
| Kakak Asuh Program Semesta Mencegah Stunting Berikan Praktik Membuat Masakan Bergizi |
|
|---|
| Puluhan Kader dan Perwakilan Orangtua Hadiri Gathering Semesta Mencegah Stunting |
|
|---|
| Donasi Stunting CIMB Niaga Syariah Terjamin Aman |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.