30 IKM di Banjarmasin Diajari Cara Ekspor Produk Unggulan

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Banjarmasin melaksanakan pelatihan cara mengekspor produk dari Industri Kecil Menengah (IKM), Selasa (23/5/2023). 

IKM yang terdaftar ada 30 tempat yang terdiri dari Dekranasda Banjarmasin, Wetland Box, serta seluruh SKPD pengampu Wirausaha Baru (WUB) di Banjarmasin sehingga meminimalisir kesalahan penilaian. 

"Dengan adanya pelatihan hari ini, kami berharap para peserta yang ikut minimal bisa mengetahui cara melakukan ekspor dan melakukan penyesuaian terhadap produk sendiri," ujar Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Banjarmasin, Ichrom Muftezar di sela acara. 

30 IKM ini menonjolkan produk yang beragam, mulai dari makanan, kriya, wastra seperti kain Sasirangan, kerajinan kayu ulin dan lainnya.

Baca juga: Kalangan IKM Tala Senang Produk Lokal Dikenakan Pemain WLCFBB saat Syuting

Baca juga: Produksi Gula Semut, Pelaku IKM di Kabupaten Tanahlaut Ini Gandeng Dua Perajin Aren

Sementara itu, Ketua Tim Pengembangan Pelatihan dan Jasa Perdagangan Sekjen Kementerian Perdagangan RI, Santi Setiastuti menilai, dari pelatihan hari ini, produk dari Banjarmasin sudah baik dan layak untuk dipasarkan secara global. 

"Sesuai dengan harapan dari Pak Sekda bahwa pelaku usaha di Banjarmasin bisa naik kelas tidak hanya domestik tapi juga ke pasar ekspor," ujar Santi. 

Dari yang dilihat di pelatihan hari ini, kualitasnya sudah sangat baik karena para peserta yang hadir sudah difilter dari beberapa lembaga di Kota Banjarmasin. 

Baca juga: Ciptakan Lapangan Kerja, IKM Binaan PLN di Kampung Purun Banjarbaru Serap Perajin Lokal

"Tentunya dengan memenuhi persyaratan tertentu, potensi ekspor sangat kuat untuk produk yang ada. Persyaratan ini tergantung dari negara yang dituju, misal kalau di Eropa, dengan barang misal kain Sasirangan, perlu ada uji tertentu, barang lainnya juga sama seperti itu," jelas Santi. 

Di pelatihan ini juga, pihaknya akan memberikan konsultasi kepada IKM terkait potensi produk dan identifikasi pasar (product combination market).  (Banjarmasinpost.co.id/Noor Masrida)