Idul Adha 2023

Waktu Puasa Arafah Harus Sama dengan Wukuf? Buya Yahya Beri Penjelasan dalam Ceramahnya

Penceramah Buya Yahya menjelaskan waktu pelaksanaan Puasa Arafah bagi umat Islam. Aoakah mesti harus bersamaan dengan Wukuf di Arafah?

Editor: Murhan
Youtube Al Bahjah TV
Waktu Puasa Arafah Harus Sama dengan Wukuf? Buya Yahya Beri Penjelasan dalam Ceramahnya. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Buya Yahya menjelaskan waktu pelaksanaan Puasa Arafah bagi umat Islam.

Waktu pelaksanaan Puasa Arafah, dituturkan Buya Yahya bisa saja terjadi perbedaan antara satu tempat dengan lainnya, termasuk Indonesia dengan Arab Saudi tepatnya di Padang Arafah.

Hal ini sebab, Buya Yahya menjabarkan terdapat perbedaan metode dalam penentuan hilal, kemungkinan di suatu daerah hilal sudah terlihat, sementara di daerah lain hilal belum muncul.

Bulan Zulhijjah adalah bulan ke-12 dari sistem penanggalan Islam. Di bulan ini ada hari besar yang dinantikan kaum muslimin yakni Hari Raya Idul Adha.

Setiap tanggal 10 Zulhijjah di kalender Islam Hari Raya Idul Adha dirayakan, tahun ini Hari Raya Idul Adha diperkirakan jatuh pada Kamis (29/6/2023), sebelumnya pemerintah akan menggelar sidang isbat. Sedangkan PP Muhammadiyah telah memutuskan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Rabu (28/6/2023).

Terdapat amalan-amalan sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam di awal bulan Zulhijjah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Buya Yahya menjelaskan di Indonesia seringkali terjadi perubahan dalam penetapan awal bulan hijriyah, terutama Syawal dan Zulhijjah.

Baca juga: Resep Rendang dan Sop Daging Goreng di Hari Raya Idul Adha 2023, Cocok Dihidangkan untuk Keluarga

"Karena bulan hijriyah itu ada dua cara untuk mengetahuinya, yang pertama dengan rukyatul hilal atau melihat hilal secara langsung, metode rukyatul hilal sendiri juga terdapat perbedaan ulama antara zumhur ulama dan Mazhab Maliki," papar Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Buya Yahya.

Sebagian menyatakan setiap wilayah mempunyai perbedaan dengan wilayah lainnya, ini memungkinkan hilal dapat dilihat di sebuah tempat ternyata di tempat lain belum terlihat atau tampak di hari yang berbeda.

Metode lainnya yang sering digunakan adalah cara hisab atau dengan hitungan ilmu falak. Adanya perbedaan tersebut berdasarkan fenomena alam dan tata surya yang Allah ciptakan yakni bulan.

"Penentuan awal bulan termasuk hari raya dan Puasa Arafah yang berbeda-beda, bukan karena kesalahan orang atau metode yang digunakan melainkan Allah menciptakan bulan kadang terlihat atau tidak yang menjadi sebab perbedaan," ujar Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Buya Yahya.

Perbedaan terjadi bisa saja penanggalan awal bulan Zulhijjah dilakukan dengan metode hisab ilmu falak, namun ternyata secara rukyatul hilal belum nampak hilalnya.

Adapun orang yang sudah terlanjur puasa sunnah di bulan Zulhijjah meliputi Puasa Arafah dan ternyata di daerahnya penentuan hilalnya berbeda, puasanya tetap sah, Allah Maha Mengetahui niat dari hamba-Nya.

"Bahkan kalaupun tidak di Zulhijjah pun bukan waktu yang diharamkan untuk berpuasa, apalagi misalnya Anda berpuasa di hari Senin dapat pahala puasa Senin," terang Buya Yahya.

Buya Yahya menegaskan Hari Arafah adalah bukan hari wukuf di Arafah melainkan tanggal 9 Zulhijjah, adapun wukuf di Arafah adalah Hari Arafah bagi orang Arab Saudi.

Misalnya di Indonesia sudah 9 Zulhijjah, bukan berarti di Arab Saudi sudah harus wukuf, kalau belum waktunya maka tidak bisa disamakan.

"Sebab itu, Hari Arafah adalah tanggal 9 Zulhijjah dimanapun kita berada, sedangkan wukuf di Arafah terjadi di 9 Zulhijjah menurut hilal Arab Saudi," ujar Buya Yahya.

Sehingga Buya Yahya menyimpulkan waktu pelaksanaan Puasa Arafah tidak harus sama dengan waktu wukuf di Arafah, hal ini terkait penentuan hilal di masing-masing negara bisa berbeda.

Terdapat perbedaan awal Zulhijjah antara Pemerintah Indonesia dan Muhammadiyah sehingga jadwal Puasa Zulhijjah meliputi Puasa Tarwiyah dan Arafah turut berbeda pula, berikut rinciannya:

1. Jadwal Puasa Zulhijjah versi Muhammadiyah

Maklumat PP Muhammadiyah memutuskan 1 Zulhijjah jatuh pada Senin (19/6/2023).

Maka Maka, Puasa Zulhijjah 2023 berdasarkan ketetapan Muhammadiyah yakni:

-Puasa 1-7 Zulhijjah 1444 Hijriyah: 19-25 Juni 2023

-Puasa di hari Tarwiyah 1444 Hijriyah: 26 Juni 2023

-Puasa Arafah 1444 Hijriyah: 27 Juni 2023

2. Jadwal Puasa Zulhijjah versi Pemerintah

-Puasa 1-7 Zulhijjah 1444 Hijriyah: 20-26 Juni 2023

-Puasa di hari Tarwiyah 1444 Hijriyah: 27 Juni 2023

-Puasa Arafah 1444 Hijriyah: 28 Juni 2023

Niat Puasa Sunnah Zulhijah

1. Niat puasa dari tanggal 1 sampai 7 Zulhijah

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’âlâ.”

2. Niat Puasa Tarwiyah (8 Zulhijjah)

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’âlâ.”

3. Niat Puasa Arafah (9 Zulhijjah)

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta'âlâ.

Artinya, "Aku berniat puasa sunah Arafah esok hari karena Allah SWT."

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved