Religi

Buya Yahya Paparkan Cara Berkurban untuk Orangtua yang Tiada, Begini Hukumnya

Buya Yahya terangkan mengenai cara berkurban untuk orangtua yang telah meninggal, simak ceramahnya dibawah ini

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
kanal youtube Al-Bahjah TV
Buya Yahya. Dalam satu ceramahnya Buya Yahya menjelaskan cara berkurban untuk orangtua yang telah tiada atau meninggal dunia. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Buya Yahya menjelaskan cara berkurban untuk orangtua yang telah tiada atau meninggal dunia.

Dipaparkan Buya Yahya, ibadah kurban sebenarnya adalah bagi kaum muslimin yang masih hidup.

Sehingga, Buya Yahya menekankan bagi yang ingin menyembelih hewan kurban untuk keluarga yang sudah meninggal hendaknya sewajarnya saja atau tanpa paksaan.

Kini umat muslim telah memasuki bulan Zulhijjah, yakni bulan kedua belas dalam kalender hijriyah.

Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Haji disebut juga Hari Raya Kurban, sebab itu umat muslim disunnahkan berkurban.

Baca juga: Niat Qadha Utang Puasa Ramadhan di Bulan Zulhijjah, Buya Yahya Paparkan Nilai Pahalanya

Baca juga: Ustadz Abdul Somad Urai Alasan Dilarang Makan Sebelum Sholat Idul Adha, Simak Sunnah yang Dianjurkan

Diketahui, Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban atau juga Hari Raya Haji dirayakan setiap 10 Zulhijjah.

Tahun Ini Hari Raya Idul Adha diputuskan pemerintah jatuh pada Kamis (29/6/2023). Sementara PP Muhammadiyah menetapkan pada Rabu (28/6/2023).

Setelah shalat Idul Adha, umat Islam disunnahkan untuk menyembelih hewan kurban.

Bolehkah berkurban untuk orangtua yang sudah meninggal? Bagaimana caranya?

Buya Yahya menjelaskan kurban adalah amalan sunnah bukan wajib sesuai dengan Mazhab Imam Syafii.

Ia mengungkapkan makna sebenarnya kurban yang sering menjadi kesalahpahaman di kalangan kaum muslimin.

"Kurban adalah sunnah dan sunnahnya adalah setiap tahun. Kalau diajak kurban, Anda sudah kurban? Sudah, Kapan? 10 tahun yang lalu. Ini salah paham. Jadi kesunnahan kurban itu seperti kesunnahan puasa," jelas Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Puasa yang dimaksud adalah Puasa arafah, jika telah datang bulan haji hari arafah umat muslim disunnahkan puasa.

Sehingga ibadah kurban sunnah dilakukan setiap tahun saat datangnya Hari Raya Idul Adha.

Baca juga: Amalan 10 Hari Awal Bulan Zulhijjah Sama Dengan Lailatul Qadar? Ustadz Adi Hidayat Urai Keutamaannya

Baca juga: Keutamaan Kurban Idul Adha dengan Kambing dan Domba, Ini Kata Ustadz Khalid Basalamah

Kesalahpahaman lainnya sebagian mengaitkan dengan akikah, padahal kedua ibadah tersebut tidak ada sangkut pautnya dari segi hukum.

Sementara untuk hewan kurban, satu orang untuk satu hewan kurban yakni jenis kambing. Sedangkan sapi dan unta bisa untuk tujuh orang.

"Pada dasarnya berkurban itu untuk orang yang hidup saja, meski sudah ada aturan kambing untuk satu orang namun pada niatnya dapat mengikutsertakan orang lain yang dinamakan sunnah kifayah," terang Buya Yahya.

Terkhusus bagi yang telah meninggal dunia, anak atau kerabat yang hidup tidak perlu mengkurbankan kepada orang yang telah tiada itu melainkan ia memiliki wasiat dari harta yang ada.

"Kalau tidak diwasiati bagaimana hukum kurban? Hukumnya boleh-boleh saja namun dalam batas wajar dan tidak ada unsur paksaan," ungkapnya.

Sebagian mengatakan akan mendapat pahala kurban, sebagian lagi mengatakan mendapatkan pahala sedekah.

Bagi yang ingin berkurban misalnya hanya dengan satu ekor kambing, berkurban untuk diri sendiri dan diniatkan pahalanya untuk orangtua yang telah meninggal.

"Perlu diingat, kurban untuk diri sendiri saja tidak wajib, apalagi untuk orang lain. Kurban untuk diri kita adalah sunnah, kecuali kita sudah bernazar untuk berkurban," pungkasnya.

Baca juga: Ceramah Buya Yahya Terangkan Penentuan Puasa Arafah di Bulan Zulhijjah, Ini Waktu Pelaksanaannya

Baca juga: Ustadz Abdul Somad Urai Urutan Hewan Kurban Paling Baik, Pilih yang Berdaging Banyak

Niat Kurban di Hari Raya Idul Adha

نويت أن أاضحي للهِ تَعَالى

Nawaitu an udhahhi lillaahi ta’aalaa

Artinya, “Saya niat berkurban karena Allah Ta’ala.”

Bacaan Saat Menyembelih Hewan Kurban

doa menyembelih hewan kurban sebagai berikut:

بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنِّيْ

Bismillaahi wallaahu akbaru allaahumma minka walaka - Allahumma taqobbal minni

Artinya : Dengan nama Allah (aku menyembelih), Allah maha besar. Ya Allah (ternak ini) dari-Mu (nikmat yang engkau berikan, dan kami sembelih) untuk-Mu. Ya Allah! Terimalah kurban dariku" (HR Muslim).

Namun secara umum, sah saja jika membaca doa singkat sebagai berikut:

بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَ

Arab-Latin: Bismillahi wallahu akbar.

Artinya: Dengan menyebut nama Allah dan Allah Maha Besar.

Simak Videonya

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved