Desmond J Mahesa Meninggal

In Memoriam Desmond J Mahesa di Mata Sahabat, Sosok yang Pemberani

Desmond J Mahesa terpilih tiga kali sebagai anggota DPR RI dari Dapil di luar Kalsel, Pemilu 2009 dan 2014 di Dapil Kaltim, Pemilu 2019 di Banten.

Editor: Alpri Widianjono
ISTIMEWA
Politisi dan kader Golkar yang juga anggota DPRD Kota Banjarmasin, Sukhrowardi. 

Penulis: Sukhrowardi

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sosok almarhum Junaidi alias Desmond J Mahesa merupakan pribadi yang unik dan membanggakan.

Dia barangkali satu-satunya orang Banua yang berhasil terpilih selama tiga kali sebagai anggota DPR RI dari Dapil di luar Kalsel (Pemilu 2009 dan 2014 di Dapil Kaltim, Pemilu 2019 di Banten).

Mungkin baginya, menang di kampung halaman sebagai hal yang wajar-wajar saja, tapi memang di kampung orang itu adalah sebuah kebanggaan.

Terpilihnya Desmond J Mahesa menjadi wakil rakyat di Senayan dari dua Dapil yang berbeda, sudah memberikan satu sinyal kalau dia bukan sosok kebanyakan pada umumnya.

Kegigihannya berjuang untuk mencapai apa yang dicita-citakan begitu luar biasa.

Kerja keras yang dilakoninya tentunya merupakan nilai-nilai perjuangan yang tidak sederhana.

Tak dapat diragukan lagi kalau dia adalah tokoh nasional dari Banua yang merangkak dari bawah untuk kemudian menduduki posisi mentereng sebagaimana terlihat sebelum beliau meninggal.

Saya berkawan dengan Demon J Mahesa sejak sama-sama kuliah dulu.

Sama-sama di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) angkatan 1986, meskipun berbeda fakultas kami sering bertemu dalam setiap gerakan mahasiswa. Almarhum kuliah di Fakultas Hukum dan saya di Fakultas Pertanian.

Kami pernah menggelar aksi bersama untuk menentang peredaran judi massal yang dilegalkan pemerintah Orde Baru saat itu.

Program yang kami tentang saat itu bernama Porkas dan SDSB. Porkas berasal dari kata forecast, merupakan sarana untuk mengumpulkan dana masyarakat untuk olahraga yang mulai dikenal mulai awal tahun 1986.

Kemudian setelah memakai berbagai nama, akhirnya namanya menjadi SDSB (Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah).

Pada awal beredarnya Porkas dan SDSB memang belum terlihat dampak negatif yang timbul, terutama terkait dengan kondisi ekonomi masyarakat.

Seiring berjalannya waktu dampak Porkas/SDSB mulai dirasakan oleh masyarakat, terutama masyarakat miskin. Rakyat miskin menjadi malas dan tidak produktif.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Sampah Tanpa TPA

 

Renungan untuk TNI

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved