Idul Adha 2023

Lafaz Takbiran Idul Adha 2023 Bahasa Arab dan Indonesia, Buya Yahya Jelaskan Beda dari Idul Fitri

lafaz atau Bacaan Takbiran Hari Raya Idul Adha 2023. Bisa mulai dibaca mulai malam ini. Buya Yahya jelaskan bedanya dengan takbiran Idul Fitri.

Editor: Murhan
BANJARMASINPOST.co.id/elhami
Pusat kota Paringin menjadi titik sentral berkumpulnya warga di malam takbiran. Lafaz Takbiran Idul Adha 2023 Bahasa Arab dan Indonesia, Buya Yahya Jelaskan Beda dari Idul Fitri. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Berikut ini adalah lafaz atau Bacaan Takbiran Hari Raya Idul Adha 2023. Bisa mulai dibaca mulai malam ini.

Ternyata, bacaan takbiran Idul Adha ada bedanya dengan Idul Fitri. Hal Ini dijelaskan penceramah Buya Yahya.

Dia menjelaskan perbedaan takbir Idul Adha dan Idul Fitri yang dijabarkan melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV, dilansir dari Sripoku, Minggu (25/6/2023).

"Takbir ada dua namanya ada takbir mursal dan takbir muqayyat, takbir mutlak itu adalah takbir yang tidak terikat dengan waktu sholat yang bisa dilaksanakan di jalan-jalan raya atau seterusnya atau di pasar-pasar," terang Buya Yahya.

"Adapun takbir muqayyat adalah takbir yang dibaca setelah melakukan sholat, para ulama mengatakan takbir mukayyat yang dilakukan setelah sholat, ada pada sholat hari raya Idul Adha dimulai pada waktu subuh hari arofah sebelum nyembelih kambing," tambahnya.

"Jadi mulai subuh misalnya besok hari raya Idul Adha, subuh tadi kita setelah melakukan sholat subuh kita disunnahkan membaca takbir namanya muqayyat setiap abis sholat," tuturnya.

Baca juga: 90 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2023 Bahasa Inggris dan Indonesia, Kata Mutiara untuk Medsos

"Setelah abis sholat tidak disunnahkan secara khusus untuk takbir di jalan-jalan," tambahnya.

Kemudian takbir mursal, takbir mursal itu yang tidak terikat waktu sholat dan takbir mursal ini berlaku adalah idul fitri dulu.

Di hari raya Idul Fitri setelah terbenam matahari, kalau memang Id-nya diketahui sebelum terbenam matahari hari raya.

"Kadang-kadang kan lambat di sini nunggu sidang isbat, sudah Isya' baru Allahuakbar bener itu.

Tapi kalau sudah diketahui sebelumnya maka disunnahkan takbir mursal itu adalah mulai dari terbenanm matahari, mursal itu anda bebas di jalan-jalan mana anda boleh, itu mursal yang tidak terikat oleh waktu," terang Buya Yahya.

"Sampai kapan itu nanti? Sampai imam melakukan sholat, imam berdiri di mimbar, imam melakukan sholat selesai, imam di atas mimbar selesai tidak ada lagi takbir mursal," tuturnya.

Kemudian bagaimana dengan salat Idul Adha?

"Sholat Idul Adha pun juga ulama mengatakan ada mursal yang bisa dikumandangkan sama, cuma bedanya dengan muqayyat yakni kalau Idul Adha mursalnya sama dengan takbir mursal Idul Fitri," terang Buya Yahya.

"Jadi menjelang maghrib bisa dibaca di mana-mana, cuman ada sebagian yang mengatakan bahwasanya maghrib menjelang Arofah itulah waktunya untuk mursal, kita bisa kumandangkan di masjid-masjid, mushola-mushola dan seterusnya termasuk takbir keliling itu dalam rangka mengangkat syiar takbir di mana-mana," tambahnya.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved