Bapamali, Puasa Berkegiatan pada Aruh Adat Dayak di Piani Kabupaten Tapin

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Salah satu rangkaian pada Aruh Adat yang digelar masyarakat Dayak di Pegunungan Meratus wilayah Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), adalah Bapamali.

Bapamali merupakan istilah puasa beraktivitas selama sehari penuh di siang hari dengan hanya berdiam diri di rumah.

"Seharian itu tidak diperkenankan beraktivitas, memasak, meramu, menebang pohon atau kegiatan lainnya," terang Rusdiansyah, tokoh Adat Dayak di Kecamatan Piani.

Sehari Bapamali merupakan momen istirahat tidak berkegiatan sedikitpun bagi masyarakatnya.

Baca juga: Bamamang, Ritual Membaca Mantra yang Selalu Ada pada Aruh Adat di Piani Kabupaten Tapin

Baca juga: Uniknya Undangan Aruh Adat Dayak di Piani Kabupaten Tapin, Tidak Hanya Berupa Kertas Tulisan

Ia pun mengatakan, menyambut Bapamali berlangsung, masyarakat sudah diberitahu dan segala sesuatunya.

Di antaranya, menyiapkan makanan dan lainnya.

"Termasuk memasang penanda di depan kampung, kalau kegiatan Bapamali tengah berlangsung. Jadi, warga luar tidak diperkenankan masuk," imbuh Rusdiansyah.

Jika ada yang tidak tahu atau melanggar, maka akan dikenakan denda adat dan harus dipatuhi bagi pelanggar.

Baca juga: Aruh Adat Dayak di Piani Kabupaten Tapin, Acara Puncak yang Bisa Dihadiri Tamu Undangan

Baca juga: Mengenal Ritual Aruh Adat Dayak di Kabupaten Tapin, Bentuk Rasa Syukur dengan Hasil Panen

Kegiatan Bapamali biasanya digelar di hari terakhir rangkaian Aruh Adat Dayak di Tapin ini yang bisa berlangsung lima, tujuh hingga sembilan hari.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Tabri)