Aruh Adat Dayak di Tapin

Mengenal Ritual Aruh Adat Dayak di Kabupaten Tapin, Bentuk Rasa Syukur dengan Hasil Panen

Aruh Adat prosesi bentuk rasa syukur masyarakat Dayak Pegunungan Meratus di sejumlah desa di Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin, Kalsel.

Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/FRANS RUMBON
Aruh Adat sebagai bentuk rasya syukur terhadap hasil panen yang berlangsung di Desa Balawaian, Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Salah satu ritual adat yang masih bertahan di Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), adalah Aruh Adat. 

Aruh Adat merupakan prosesi bentuk rasa syukur masyarakat Dayak di kawasan Pegunungan Meratus yang ada di sejumlah desa di Kecamatan Piani.

Baru-baru tadi, kegiatan tahunan yang sarat dengan doa-doa dan harapan tersebut berlangsung di Desa Balawaian. 

Jauh sebelum prosesi Aruh Adat Berlangsung, persiapan telah dilakukan mulai musim tanam tiba, yakni mulai membuka lahan hingga manugal (menanam biji padi di ladang berpindah). 

Baca juga: Vonis Bebas Empat Terdakwa Dugaan Korupsi di Kodja Bahari, Kejari Banjarmasin Ajukan Kasasi

Baca juga: Ditemukan tak Bernyawa di Teras Masjid Agung Miftahul Ihsan Banjarmasin, Korban Sempat Batuk

Disampaikan Rusdiansyah, Damang Adat Dayak Piani, ladang yang ditanam ini dikerjakan secara gotong royong untuk pangan yang disiapkan Aruh tahun tersebut. 

"Jadi, padi pataungan atau hasil tanam bersama tadi yang jadi konsumsi saat Aruh Adat," terang Rusdiansyah.

Ia pun menambahkan, acara Aruh Adat berlangsung lama, bisa lima hari, tujuh hari, hingga sembilan hari. 

Secara maraton kegiatan berlangsung diisi dengan berbagai ritual, yaitu membuat papan langgatan, maharang papan, bariringkitan (membuat anyaman, janur dan sejenisnya), Kalangkang Mantit.

Baca juga: Pemilik Agen BRI Link Akan Lengkapi Alat Pendeteksi Upal, tak Ingin Lagi Kejadian Terulang

Baca juga: Mobil Sedan Merah Terpelanting, Alami Kecelakaan Tunggal di Kawasan Gambut

Kemudian, Baruh Pincuk, Mambuka Lawang, Ribut Kawalu, Batulung Kampung, Babangsai, Manyumpit, Manyaruan hingga Bapamali

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Tabri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved