Berita Viral

Viral Kondisi Tragis Ular Piton Mati Akibat Kekenyangan di Singgersing Aceh, Penampakan Perut Ngeri

Viral di Instagram penampakan ular piton raksana yang mati di Singgersing, Aceh. Ular diduga mati akibat kekeyangan

Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Irfani Rahman
akun @terangcom
Penampakan ular piton mati di Singgersing Aceh. Diduga ular piton raksasa ini mati karena kekenyangan 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Akibat kekenyangan, seekor ular piton berukuran raksasa ditemukan mati dalam kondisi mengenaskan di Singgersing, Aceh.

Hewan melata tersebut ditemukan mati dengan perut yang menggelembung diduga akibat menelan mangsa dengan ukuran besar.

Penampakan ular yang mati kekenyangan tersebut Viral di Instagram usai diunggah oleh akun @terangcom, Kamis (13/7/2023) lalu.

Dalam unggahan tersebut tampak penemuan seekor ular piton yang tergeletak di tengah- tengah perkebunan sawit.

Panjangnya kurang lebih  5 meter dengan bobot tubuh yang diperkirakan mencapai puluhan kilogram.

Baca juga: Viral Pengendara Motor di Situbondo Kaget Saat Temui Ban Membuncit Bak Ibu Hamil, Ini Penyebabnya

Baca juga: Viral Anak Kucing Nyasar Terbawa Kereta dari Stasiun Bogor Bikin Gempar TikTok, Terpisah dari Induk

Setelah didekati, ular tersebut ternyata sudah dalam kondisi mati dengan perut yang membesar dan kepala yang menengadah.

"Akibat serakah," tulis akun tersebut.

Tak diketahui secara pasti mangsa apa yang sudah ditelan ular tersebut hingga menyebabkannya mati.

Namun dari yang terlihat, mangsa ular tersebut tampak memiliki ukuran yang cukup besar layaknya babi hutan maupun kambing.

Warga pun terlihat berkumpul untuk melihat kondisi bangkai ular yang mati akibat kekenyangan tersebut.

* Ciri Ular Berbisa

Banyak orang menggunakan kata-kata beracun atau poisonous dalam bahasa Inggris ketika menggambarkan ular berbahaya.

Sebenarnya kata yang tepat adalah berbisa atau venomous dalam bahasa Inggris.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, menurut ahli biologi, istilah berbisa digunakan pada organisme yang menggigit atau menyengat untuk menyuntikkan racunnya.

Sedangkan istilah beracun berlaku untuk organisme yang terdapat racun di seluruh tubuhnya sehingga tidak dapat dikonsumsi.

Artinya, sangat sedikit ular yang benar-benar beracun.

Sebagian besar racun ular ditransfer melalui gigitan.

Kecuali ular garter (Thamnophis) yang kecil dan gigitannya tidak berbahaya tetapi beracun bila dimakan karena tubuhnya menyerap dan menyimpan racun mangsanya.

Baca juga: Viral Aksi Menegangkan Wanita di Lampung Lewati Jalan Curam dan Penuh Lubang, Bak Ngetrail

Baca juga: Viral Dua Pengendara Motor di Gorontalo Mendadak Pucat Lihat Pengemudi di Sebelah, Nasibnya Pilu

Bisa ular

Bisa atau racun pada hewan ular sebenarnya adalah kelenjar ludah (saliva) yang termodifikasi.

Bisa ular terdiri dari bahan kimia dan enzim yang kandungannya 90 persen adalah protein.

Bisa ular digolongkan dalam dua kelompok yaitu:

1. Neurotoksin

Neurotoksin berbahaya karena dampaknya melumpuhkan sistem saraf pusat, jantung dan pernafasan.

Terdapat pada ular kobra, ular mamba, ular laut, dan ular karang.

 2. Hemotoksin

Hemotoksin berbahaya karena menyerang sistem sirkulasi darah dan sistem otot. Serta menyebabkan kerusakan jaringan, kelumpuhan permanen pada kemampuan gerak otot.

Terdapat pada keluarga ular Viperidae seperti ular derik (rattle snake), cottonmouth, dan lainnya.

Volume bisa yang masuk ke dalam tubuh manusia sangat bervariasi, tergantung jenis ular dan ukurannya.

Namun, jangan menilai ular dari ukuran tubuhnya, karena  ular berbisa yang kecil sekalipun dapat membunuh manusia.

Perbedaan  ular berbisa dan tidak

Secara mudahnya, begini perbedaan apakah ular beracun atau berbisa:

Ular berbisa: ular menyuntikkan racun dari taringnya melalui gigitan.

Ular beracun: seluruh tubuh ular mengandung racun yang mematikan bila dagingnya dimakan.

Bagaimana membedakan ular berbisa dan tidak berbisa?

Tidak ada cara yang sempurna untuk mengetahui apakah ular berbisa atau tidak.

Meski begitu, ada beberapa hal yang bisa menjadi acuan identifikasi ular berbisa atau tidak.

Berikut perbedaan ular berbisa dan tidak berbisa dikutip dari Professional Wildlife Removal:

Baca juga: Viral Bocah di Kendari Histeris Saat Lihat Isi Celengan Usai Nabung Selama Setahun, Hilang Misterius

Baca juga: Viral Penampakan Liang Lahat Dibanjiri Air Meski Baru Digali, Kondisi Kuburan Bikin Merinding

ULAR BERBISA

Ciri-ciri ular berbisa:

Pupil mata lonjong (elips), mata seperti celah, seperti pada kucing.

Bentuk kepala segitiga dan luas atau gemuk.

Tubuh lebih berpola dan berwarna-warni.

Ekor berderik.

Ada lubang di antara hidung dan mata sebagai penginderaan panas pada moncongnya.

Sisik-sisik di bawah ekor tidak terbagi dua polanya.

Perilaku aneh, gerakan lambat dan tenang.

Beraktivitas pada malam hari (nocturnal).

Memiliki taring bisa, racun mematikan.

Membunuh mangsa dengan menyuntikkan bisa.

Setelah menggigit masih tinggal di tempat.

ULAR TIDAK BERBISA

Ciri-ciri ular tidak berbisa:

Pupil mata bulat.

Bentuk kepala bulat oval.

Sisik-sisik di bawah ekor polanya terbagi dua.

Warna solid dan kurang berpola.

Gerakannya cepat dan agresif.

Beraktivitas pada siang hari (diurnal).

Tidak memiliki taring bisa, gigitannya tidak mematikan.

Membunuh mangsanya dengan membelit.

Setelah menggigit langsung lari.

Pengecualian

Meski terdapat perbedaan secara umum antara ular berbisa dan tidak, terdapat beberapa ular yang memiliki ciri-ciri berlawanan dengan karakteristik umumnya.

Jenis ular-ular tersebut antara lain:

Ular kobra (Naja sputratix): kadar bisa tinggi tapi kepala oval dan gerakan tenang.

Ular king kobra (Ophiophagus hannah): kadar bisa tinggi, agresif, aktif siang dan malam.

Ular weling (Bungarus candidus): kadar bisa tinggi, kepala oval.

Ular welang (Bungarus fasciatus): kadar bisa tinggi, kepala oval, gerakan tenang.

Ular picung atau pudak seruni: kadar bisa tinggi, kepala oval, gerakan gesit, aktif siang hari.

Ular karang: berbisa, kepala bundar, pupil bundar, berwarna dan tidak ada lubang penginderaan panas.

Semua jenis ular laut: berbisa, gerakan lamban di pasir atau pantai.

Semua jenis ular piton dan boa: tidak berbisa, aktif malam hari.

Ular juga berperilaku beda di air. Ular air yang tidak berbahaya hanya akan mengeluarkan kepalanya di atas air, tubuhnya di bawah air.

Sedangkan ular air yang berbahaya seperti Cottonmouth biasanya berenang dengan seluruh tubuhnya melayang di atas air.

Berapa persentase ular berbisa?

Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia, Aji Rachmat, mengungkapkan berdasarkan Reptile Database International terdapat 349 spesies ular.

"Yang berbisa 77 jenis atau 20 persen dari 349 spesies, sisanya tidak berbisa," kata Aji saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/12/2019).

Aji juga mengingatkan tidak ada karakteristik pakem dalam membedakan ular berbisa dan tidak berbisa.

Meski secara umum ular berbisa mencari mangsa pada malam hari dan ular tidak berbisa pada siang hari, namun ular kobra contohnya biasa mencari makan baik siang maupun malam hari.

"Warna dan bentuk tidak menentukan tingkat bisa," ujarnya.

Pihaknya menyarankan agar masyarakat mengenal jenis-jenis dan karakteristik ular agar lebih paham sehingga tidak panik bila tidak sengaja bertemu ular.

(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved