Penusukan di SMAN 7 Banjarmasin
Rencana Pengadaan Detektor Logam di Sekolah Kalsel, Pengamat: Bagus, Tapi Bukan Urgen
Pemerhati pendidikan dari ULM Kalsel, Reza Pahlevi, menilai cara terpenting sekolah menghindari siswa aniaya siswa adalah melalui berbagai program.
Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Rencana pengadaan alat detektor logam di setiap sekolah di Kalimantan Selatan, mendapat komentar pengamat pendidikan dari Universitas Lambung Mangkurat, Reza Pahlevi.
Wacana pengadaan alat tersebut oleh Disdikbud Kalsel setelah kejadian siswa dengan menggunakan senjata tajam menusuk temannya di dalam kelas di SMAN 7 Banjarmasin, Senin (31/7/2023) sekitar pukul 07.15 Wita.
Atas wacana itu, Reza menilai upaya tersebut bagus sebagai pencegahan.
Baca juga: Imbas Penusukan Siswa di SMAN 7 Banjarmasin, Komisi IV DPRD Kalsel Sepakat Ada Metal Detector
Baca juga: Buntut Penusukan Pelajar di SMAN 7 Banjarmasin, Komisi IV DPRD Kalsel Panggil Kadisdikbud
Baca juga: Heboh Pelajar SMAN 7 Banjarmasin Tusuk Teman Satu Sekolah, Pelaku Bawa Senjata Tajam Milik Orangtua
Tetapi, menurutnya, pengadaan alat yang mampu mendeteksi jenis logam maupun besi-besi tersebut di lingkungan sekolah itu bukan bersifat mendesak.
“Memang bagus, tapi bukan persoalan yang urgen,” ujar dosen pengajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini, Rabu (2/8/2023).
Dia menilai cara terpenting sekolah untuk menghindari kejadian serupa agar tak terulang dengan melalui berbagai program.
Baca juga: Update Kasus Mardani H Maming, Mahkamah Agung Tolak Kasasi Mantan Bupati Tanbu
Baca juga: Simpan Sabu dalam Rumah Kontrakan di Loktabat Utara, Sopir Diamankan Petugas Polres Banjarbaru
Misanya, memaksimalkan program terkait pembentukan karakter, nilai kebersamaan dan kegiatan yang bersifat kerohanian.
Selain itu, dia menyarankan Dinas Pendidikan agar fokus pada isu bullying atau perundungan. Sekalipun, motif penusukan tak terbukti buntut dari di-bully.
Tanpa menutup mata, fenomena perundungan di lingkungan sekolah masih terjadi.
Baca juga: Daha Dikepung Api, Polres HSS Kerahkan Bhabinkamtibmas Sosialisasi Karhutla di 12 Desa
Baca juga: Jual Online Hasil Curian, Pencuri Spesialis Kantor Pemerintah di HST Akui Uangnya untuk Ini
“Hal yang harus dilakukan sekolah, bagaimana caranya agar perilaku bullying itu bisa ditekan oleh pihak sekolah,” ucapnya.
Sebagi satu upaya, misalnya dengan kegiatan sosialisasi maupun penyuluhan dan bimbingan kepada siswa terkait cara menanggapi perundungan.
Pasalnya, materi semacam itu sampai sekarang jarang didapat siswa di sekolah.
Baca juga: Ditinggal Umrah, Rumah Warga Desa Antar Raya Batola Kalsel Ludes Terbakar
Baca juga: Sempat Bikin Warga Zafri Jam-jam Banjarmasin Panik, Api di Warung Coto Makassar Berhasil Dipadamkan
“Kemudian perketat pengawasan kepada murid di sekolah, dari awal siswa datang ke sekolah sampai siswa pulang ke rumah. Dengan begitu sekolah harus bisa memberikan rasa aman, kenyamaan ketika siswa berada di sekolah,” tuturnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)
Kriminalitas Banjarmasin
SMAN 7 Banjarmasin
Berita Banjarmasinpost Hari Ini
Reza Pahlevi
Kota Banjarmasin
Update Penusukan Siswa SMAN 7 Banjarmasin, Psikolog Mabes Polri Minggu Ini Datang Lakukan Penelitian |
![]() |
---|
Tim dari Bapas akan Dampingi Pelaku Penusukan di SMAN 7 Banjarmasin |
![]() |
---|
Imbas Penusukan Siswa di SMAN 7 Banjarmasin, Komisi IV DPRD Kalsel Sepakat Ada Metal Detector |
![]() |
---|
Buntut Penusukan Pelajar di SMAN 7 Banjarmasin, Komisi IV DPRD Kalsel Panggil Kadisdikbud |
![]() |
---|
Heboh Pelajar SMAN 7 Banjarmasin Tusuk Teman Satu Sekolah, Pelaku Bawa Senjata Tajam Milik Orangtua |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.