Jembatan Kumap Ambruk

Jembatan Kumap di Tabalong Kalsel Ambruk Tewaskan 1 Orang, Warga Sempat Peringatkan Sopir Truk

Warga sempat larang sopir-sopir truk bawa angkutan berat melintasi Jembatan Kumap di Desa Burum, Kecamatan Bintang Ara, Kabupaten Tabalong.

Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/ISTI ROHAYANTI
Truk belum dievakuasi, setelah jatuh dan tercebur ke sungai akibat Jembatan Kumap yang dilintasinya patah, yakni di Desa Burum, Kecamatan Bintang Ara, Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Kamis (3/8/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG - Terbelah menjadi dua bagian, bahkan jatuh ke perairan, begitulah kondisi Jembatan Kumap di Desa Burum, Kecamatan Bintang Ara, Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Kamis (3/8/2023).

Peristiwa jembatan ambruk ini saat truk bermuatan kayu melintas. Kini, jembatan tak lagi bisa dilewati. Bahkan menyebabkan putusnya akses antar Desa Burum dan beberapa desa lainnya.

Konstruksi jembatan dari kayu ulin berpagar besi ini patah pada bagian lantai dan jatuh dari ketinggian sekitar 20 meter dari terpasangnya jembatan hingga ke dasar sungai.

Sementara itu, Truk Tercebur tersebut masih berada di lokasi kejadian, belum dievakuasi. 

Baca juga: Pembangunan Jembatan Kumap Baru Sudah Diusulkan di 2024, Sempat Direhab Sebelum Ambruk

Baca juga: Tangani Ambruknya Jembatan Kumap Tabalong, Polsek Bintang Ara Ungkap Kronologis dan Data Korban

Pada insiden jembatan putus ini telah merenggut satu korban jiwa dan enam korban yang juga tercebur ke sungai.

Mereka adalah para penumpang di dalam truk beserta sopirnya.

Rupanya, warga sudah memberikan peringatan kepada sopir truk yang melintas di atas jembatan agar tidak membawa angkutan bermuatan yang berlebihan karena akan membahayakan.

Terlebih kondisi jembatan, sudah beberapa kali dilaporkan mengalami kerusakan.

Baca juga: Ambruk Saat Dilintasi Truk, Jembatan Kumap di Kecamatan Bintang Ara Tabalong Lapuk Termakan Usia

Baca juga: Jembatan Kumap Ambruk, Akses Antar Desa Burum dan Panaan Kecamatan Bintang Ara Tabalong Putus Total 

Baca juga: BREAKING NEWS: Jembatan Kumap Tabalong Kalsel Ambruk, Truk dan 7 Korban Jatuh ke Sungai, 1 Tewas

"Sebelumnya juga ada beberapa truk yang melinta, kami tanya, muatannya banyak atau tidak dan katanya sedikit saja," cerita warga yang tinggal di kawasan Desa Burum, Johansyah. 

Apalagi Jembatan Kumap ini menjadi akses satu-satunya yang terdekat menuju Desa Panaan, yang biasanya didatangi para buruh untuk membawa barang atau muatan. 

Dikatakan oleh Johansyah pula, kejadian tak terduga itu membuat akses antar desa terputus dan terpaksa harus menggunakan jalur alternatif yang lebih jauh.

Bahkan ia sendiri sering menggunakan jembatan itu saat menuju desa tetangga, untuk bersilaturahmi dengan keluarga.

Baca juga: Mayatnya Ditemukan Membusuk, Penjaga Gudang Pembibitan Udang di Kotabaru Ini Hidup Sendiri

Baca juga: Geger Mayat Membusuk, Pria di Desa Gedambaan Kotabaru Ini Diperkirakan Sudah 5 Hari Meninggal

Tidak sedikit warga yang datang secara bergantian melihat kondisi jembatan yang kini tak lagi bisa dilewati. Bahkan ada pula pengendara yang tidak tahu kalau jembatan itu ambruk, dan ingin melintas. 

Nadzim, misalnya, kekecewaan pun dirasakan karena jembatan sudah dalam keadaan patah dan tidak bisa dilewati. 

Ia jauh-jauh dari Babirik, Kabupaten Hulu Sungai Utara menuju Kampung Kalingai di Desa Dambung Raya yang jalanya harus melewati jembatan. Sampai di lokasi, malah harus putar balik mencari jalan alternatif. 

Tidak tanggung-tanggung, karena berada di kawasan hutan pegunungan dan terpencil, serta kondisi jalan yang rusak tanpa aspal, yakni bebatuan dan tanah merah hampir sepanjang lima kilometer, membuat dirinya berat hati karena harus kembali ke pusat desa dan mencari jalan lain. 

Rambu peringatan bertulis
Rambu peringatan bertulis "Jembatan Ini Tidak Mampu Lagi Menahan Beban Berat" terpasang di sisi Jembatan Kumap, Desa Burum, Kecamatan Bintang Ara, Kabupaten Tabalong, Kamis (3/8/2023). (Banjarmasinpost.co.id/Isti Rohayanti)

"Saya tidak tahu kalau jembatannya putus. Memang di persimpangan jalan ada tulisan, tapi tidak nampak," kata Nadzim saat berada di sisi jembatan dan melihat kondisi jembatan ambruk dengan wajah nampak pasrah. 

Nadzim berkendara roda dua bersama adiknya untuk bekerja menyadap karet ke Desa Dambung Raya.

Biasanya, kata Nadzim, melewati jembatan tersebut. Namun kini harus melintas di jalan alternatif yang juga kondisinya rusak dan jauh. 

Diketahui, berdasarkan informasi warga setempat, Jembatan Kumap dibangun pada 1992 dalam program ABRI Masuk Desa (AMD).

Baca juga: Ditemukan Mengapung, Ini Identitas Mayat Pria di Desa Bakti Kabupaten HST

Baca juga: BREAKING NEWS :  Warga Desa Bakti, Batu Benawa HST Geger, Mayat Tanpa Busana Ditemukan Mengapung

Jembatan jenis bailey dengan konstruksi bangunan berupa lantai ulin dan pagar besi ini menjadi akses ternyaman dan tercepat antar desa di wilayah terpencil di Kecamatan Bintang Ara dan memudahkan masyarakat melintas.

Baru-baru ini pula, jembatan tersebut sempat dilakukan perbaikan pada bagian struktur jembatan oleh Dinas PUPR Kabupaten Tabalong.

Selain itu sudah diusulkan untuk pembangunan jembatan baru pada 2024 mendatang. 

(Banjarmasinpost.co.id/Isti Rohayanti)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved