Pantau Karhutla Kalsel via Udara, Ini yang Dirasakan Orang Awam Saat Naik Helikopter BNPB

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Lelah dan sedikit mual di rasakan oleh Aya Sugianto, Fotografer Banjarmasin Post setelah ikut naik Helikopter Pemantau Kebakaran Hutan dan Lahan Kalimantan Selatan (Karhutla Kalsel).

Hal itu dialami oleh Aya, lantaran tidak terbiasa menaiki pesawat udara bersayap putar tersebut.

"Beda sensasinya. Helikopter sangat terasa saat kemudi berpindah arah. Kalau pesawat komersil, lebih mulus," katanya, Jumat (4/7/2023).

Baca juga: Pantau Karhutla Kalsel via Udara, Ini yang Dilakukan Pilot Helikopter agar Tetap Konsentrasi

Baca juga: Pantau Karhutla Kalsel dari Udara, Begini Kesiapan Pilot Sebelum Menerbangkan Helikopter

Lebih kurang selama tiga jam, Aya memantau karhutla Kalsel di wilayah sisi selatan, bersama Tim Satgas Udara.

"Ini waktu durasi paling lama menaiki helikopter. Sebelumnya pernah juga, tetapi hanya dua jam," ungkapnya.

Menurutnya, titik-tik karhutla lebih jelas terlihat melalui pantau udara tersebut. 

Baca juga: Kronologis Kebakaran di Kayu Bawang Kabupataen HST Kalsel Akibatkan 6 Rumah Rata dengan Tanah

Baca juga: Enam Rumah di Kayu Bawang Kabupaten HST Ludes Terbakar. Total Kerugian Capai Ratusan Juta

Baca juga: BREAKING NEWS : Kebakaran di HST, Api Ludeskan Enam Unit Rumah di Desa Kayu Bawang

Selama berpatroli, Aya tidak hanya melintasi kawasan hutan, tetapi juga daerah pegunungan yang ada di Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Tanah Bumbu hingga Kabupaten Kotabaru.

"Saat patroli, sempat juga memantau karhutla di wilayah pegunungan dan ini pengalaman yang baru," ujarnya.

Disebutkan Aya bahwa helikopter sempat bergoncang ketika melintasi tebing di antara gunung.

Baca juga: Kebakaran di Belawang Kabupaten Batola Kalsel, Penyaluran Bantuan untuk Korban Dimusyawarahkan

Baca juga: Mahasiswa ULM Galang Donasi Melalui Medos untuk Korban Kebakaran di Belawang Kabupaten Batola Kalsel

Baca juga: BREAKING NEWS : Kebakaran di Desa Belawang Batola, Puluhan Warga Kehilangan Tempat Tinggal

"Karena sambil mencari asal asap dari api yang ada di sela-sela gunung. Jadi, heli kadang terguncang," ungkapnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)