Ekonomi dan Bisnis

Petani Sawit Minta Benih, 10 Ribu Hektare Kebun di Kalimantan Selatan Diremajakan

Industri sawit disebut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo penghasil devisa terbesar, menjaga kedaulatan energi dan menyerap tenaga kerja.

Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Alpri Widianjono
Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani
Petani kelapa sawit di Desa Sungairiam, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Provinsi Kalimantan Selatan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo datang ke Kalimantan Selatan (Kalsel) dan mengajak pelaku perkebunan kelapa sawit di provinsi ini untuk melakukan peremajaan hingga hilirisasi.

Ini perlu dilakukan untuk meningkatkan produksi dan nilai tambah.

Hal ini disampaikannnya dalam rapat koordinasi (rakor) di Kota Banjarmasin, Selasa (22/8) malam.

Dia mengatakan industri sawit berperan penting dalam perekonomian Indonesia seperti penghasil devisa terbesar, menjaga kedaulatan energi dan menyerap tenaga kerja.

“Perkebunan sawit Indonesia berkembang cepat,” ucapnya.

Baca juga: Banyak UMKM di Banjarmasin Belum Mampu Kelola Manajemen Keuangan, FEB ULM Gelar Pelatihan SIAPIK  

Baca juga: Desa Malinau Loksado Jadi Sentra Jual Beli Anggrek Hutan, DPC PAI Berharap Tambah Pendapatan Warga

Saat ini Perkebunan Kelapa Sawit berkembang di 26 provinsi. Sentranya ada di dua pulau yakni Kalimantan dan Sumatera.

“Kalsel memiliki potensi yang mumpuni untuk bisa diusahakan secara maksimal,” ujarnya.

Luas Perkebunan Kelapa Sawit di Kalsel, yakni 3,1 persen dari total nasional.

Sedangkan produksinya 2,6 persen dari total se-Indonesia.

“Bahkan komoditas sawit menjadi andalan ekspor Kalsel yakni urut kedua setelah batu bara,” ujarnya.

Baca juga: Alasan Kuat Warga Kaltim Rela Tempuh 14 Jam Perjalanan Hadiri Tabligh Akbar Habib Umar bin Hafidz

Baca juga: Perjuangan Lansia 73 Tahun asal Tamban Batola untuk Hadiri Tabligh Akbar Habib Umar bin Hafidz

Pada rakor, disepakati Peremajaan Sawit Rakyat atau replanting di Kalsel sebanyak 10.000 hektare.

Ini mengingat rata-rata usia sawit di atas 20 tahun.

Produktivitasnya pun menurun, sampai harus segera disanggah.

Petani yang melakukan Peremajaan Sawit Rakyat juga didorong melakukan tumpang sari dengan komoditi lain, yaitu kacang, umbi-umbian dan jagung.

“Sambil menunggu sawit yang sudah di-replanting berproduksi dalam dua tahun, kesejahteraan petani tetap terjaga,” tekannya.

Baca juga: Jemaah Kalsel Antusias Hadiri Tablig Akbar Habib Umar bin Hafidz di Palangkaraya, Datang Lebih Awal

Baca juga: Sosok Asli Habib Umar bin Hafidz dari Tarim yang Mengisi Tabliq Akbar di Kota Palangkaraya Kalteng

Dirjen Perkebunan Andi Nur Alamsyah memaparkan berdasarkan data statistik perkebunan 2022, hampir 30 persen Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia dalam kondisi tua/rusak/tidak menghasilkan. Oleh karena itu perlu peremajaan.

Untuk mendukung hal ini Direktur Jenderal Perkebunan, menurutnya, sangat serius dalam menyiapkan benih bermutu.

“Bentuk keseriusan tersebut diwujudkan melalui sistem penyediaan, pengawasan dan peredaran benih melalui Bank Benih Perkebunan (BABE BUN),” kata Andi.

Keberadaan bank ini juga untuk meminimalisasi monopoli dan benih palsu.

“Pengembangan kelapa sawit di Kalsel dalam kacamata Dirjen Perkebunan cukup menggembirakan. Kolaborasi antar pelaku usaha dengan pemerintah daerah sangat menonjol. Bahkan inovasi perkebunan sawit dengan usaha peternakan menjadi contoh bagi wilayah lain,” ujarnya.

Mentan Syahrul Yasin Limpo rakor sawit di Banjarmasin Kalsel selasa 22082023-1-1-1-1-1.
Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, saat menghadiri rapat koordinasi di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (22/8/2023) malam.

Sedang Sekretaris Daerah (Sekda) Kalsel Roy Rizal Anwar mewakili Gubernur H Sahbirin Noor, mengatakan Pemprov Kalsel telah mengambil langkah kongkret melakukan pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit berkelanjutan, yakni melalui Peraturan Gubernur Nomor 013 Tahun 2023 tentang Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB) 2022-2024.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalimantan Selatan (Disbunnak Kalsel), Suparmi mengapresiasi Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) hingga hilirisasi yang dilakukan Kementan.

Hingga saat ini tercatat 70 persen atau 62 perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit yang melapor ke Sistem Informasi Perizinan Perkebunan (Siperibun).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalimantan Selatan (DPKP Kalsel), Andis, mengatakan sebagian besar Perkebunan Kelapa Sawit di provinsi ini berada di Kabupaten Kotabaru.

Totalnya, sebut dia, sekitar 170 ribu kektare. Dari jumlah tersebut, sebagian ada milik masyarakat atau plasma.

Baca juga: Web Disdikbud Kalsel Disusupi Konten Judi Online, Pakar IT Beri Penjelasan

Baca juga: Jalan Nasional di HSU Longsor, Pembatasan Tonase dan Pengalihan Arus Kendaraan Besar Diberlakukan

Untuk di daerah Kalimantan, perkebunan itu tersebar mulai dari Kecamatan Kelumpang Hilir sampai Pamukan Utara.

Sedangkan di Pulaulaut tersebar di 4 kecamatan, yaitu Pulaulaut Tengah, Pulaulaut Timur, Pulaulaut Barat dan Pulaulaut Selatan. “Hanya Pulaulaut Sigam/Utara tidak ada,” jelas Andis.

Seorang petani sawit di Kelumpang Selatan yang memiliki lahan satu hektare mendukung program Peremajaan Sawit Rakyat.

“Usia sawit saya sudah 25 tahun, sehingga tidak produktif lagi,” katanya tanpa mau disebutkan nama.

Untungnya harga dirasakannya stabil di kisaran Rp 2.100 per kilogram.

Baca juga: Korupsi Dana APBDes, Mantan Kades Anjir Seberang Pasar I Batola Divonis 2 Tahun Penjara

Baca juga: Sidang Korupsi Dana Desa, Mantan Kades di Balangan Kalsel Dituntut 4,5 Tahun Penjara

Agar bisa melakukan peremajaan pohon kelapa sawitnya, dia pun berharap bantuan benih dari pemerintah.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalsel, Hairudin, mengatakan, program replanting dari pemerintah dapat membantu proses Peremajaan Sawit Rakyat.

Dia juga menyampaikan bahwa anggota Gapki Kalsel memiliki lahan sekitar 253 ribu hektare.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Rifki/Helriansyah/Mia Maulidya)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved