Berita Batola

Penampakan Buaya Hitam Resahkan Warga Desa Balukung Batola, Muncul di Permukaan Sungai

Warga Desa Balukung, Kecamatan Bakumpai, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) heboh penampakan buaya.

Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Edi Nugroho
Foto Yandri untuk Banjarmasinpost.co.id
Penampakan seekor buaya hitam muncul ke permukaan air Sungai Barito, tepat di depan dermaga Masjid Jami Alfajar, Desa Balukung, Kecamatan Bakumpai, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan, Minggu (27/8/2023) sore. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Warga Desa Balukung, Kecamatan Bakumpai, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) heboh.

Kehebohan itu menyusul penampakan seekor buaya hitam muncul ke permukaan air Sungai Barito, tepat di depan dermaga Masjid Jami Alfajar, Minggu (27/8/2023) sekitar pukul 16.45 Wita.

Yandri mengatakan penampakan seekor buaya itu sangat meresahkan karena sebelumnya hanya berada di teluk perbatasan Desa Balukung dengan desa tetangga.

"Sepertinya kemunculan buaya itu hanyut mengikuti arus Sungai Barito kearah hilir, wilayah Marabahan hingga ke muara Sungai Barito," ungkap warga Desa Balukung, kepada reporter Banjarmasinpost.co.id.

Baca juga: KPU Kota dan Kalsel Sebut tak Ada DCS yang Mantan Narapidana, Senin Waktu Terakhir

Baca juga: Perkembangan Dermaga di Desa Pendalaman Baru Siap Cor Tiang Pancang, Ditata Rangkaian Besi

Yandri yang bekerja di Kota Banjarmasin itu, khawatir karena tidak sedikit warga di Kabupaten Barito Kuala kebiasaan mandi, cuci dan buang air besar di jamban apung di Sungai Barito.

Camat Bakumpai, Kartayudhi mengatakan untuk layanan air bersih di Desa Balukung sudah tersedia prasarana air bersih.

"Sudah ada Pamsimas di Desa Balukung," katanya.

Terakhir Muncul 30 Tahun Lalu

Tokoh Bakumpai , Nasrullah mengatakan sebenarnya keberadaan buaya terakhir muncul di Sungai Barito sekitar 30 tahun lalu.

"Kemudian jarang terlihat sampai sekarang mulai muncul," ujar Dosen ULM tersebut.

Baca juga: Seorang Pria Tewas di Sungai Ulin, Polisi Sebut Indikasi Kematian Karena Gangguan Kesehatan

Apakah buaya itu sempat menghilang karena adanya tagboat dan tongkang batubara yang berukuran besar.

Selain itu suara mesin yang membuat buaya menghindar.

"Tapi saya tahu pasti. Penanggulangannya saya kira perlu tim khusus entah penanggulan bencana, atau dinas terkait. Intinya sebelum ada tumbal nyawa manusia," sarannya.

Kasian Buaya Disebut Teror Warga

Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalimantan Selatan dikonfirmasi reporter Banjarmasinpost.co.id, berjanji akane dalami kasus penampakan buaya di Kabupaten Barito Kuala.

Mahrus merasa kasihan, jika buaya dianggap meneror warga di pesisir Sungai Barito.

"Kasihan ya Buaya… dianggap meneror manusia… padahal Buaya juga makhluk Tuhan, punya hak hidup…. Jangan2 “kita” yang meneror habitat buaya," pungkasnya. (Banjarmasinpost.co.id/Mukhtarwahid)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved