Berita HSU

Beredar Kabar Belasan Warga Kabupaten HSU Kalsel Ditangani Medis karena Konsumsi Obat Terlarang

Petugas BNNK HSU telusuri sesuatu yang dikonsumsi belasan warga hingga harus menjalani perawatan di RSUD Pambalah Batung Kota Amuntai.

Penulis: Dony Usman | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/DONY USMAN
Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten Hulu Sungai Utara (BNNK HSU), Adam Iskandar. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Beberapa hari ini ramai beredar kabar ada beberapa warga masuk RSUD Pambalah Batung di Kota Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Gejala yang muncul mirip, di antaranya adalah gaduh gelisah, muntah, tidak bisa tidur dan mengamuk.

Mereka yang berasal dari beberapa desa berbeda itu datang ke rumah sakit dalam waktu berbeda, sejak Kamis (24/8/2023) hingga Minggu (27/8).

Informasi sementara, pasien yang masuk ini diduga karena minum obat tertentu dan bahkan tersiar kabar karena mengonsumsi obat jenis zenith Kecubung.

Baca juga: Warga Binaan Lapas Narkotika Karang Intan Kalsel Tewas di Toilet RSUD Ratu Zalecha Kota Martapura

Baca juga: Seorang Petani Tewas Saat Berupaya Padamkan Karhutla di Hiyung Kabupaten Tapin Kalsel

Namun hingga kini masih belum bisa dipastikan apa obatnya sama dan termasuk jenis obat apa yang dikonsumsi itu, karena belum ada didapat hasil pemeriksaan dari obat tersebut.

Menurut Plt Direktur RSUD Pambalah Batung, dr Yenny Kusuma Dewi, pasien masuk dengan gejala mirip ini ada 16 orang dalam beberapa hari dan dari desa berbeda.

"Dari 16 itu, tersisa tiga yang masih jalani rawat inap di ruang jiwa, masuknya Sabtu ada dua  orang dan satu orang hari Minggu, Sedangkan yang 13 lainnya cuma jalani observasi saja," ujarnya.

Terhadap pasien yang masuk, pihak rumah sakit melakukan penanganan sesuai dengan gejala yang diderita saat itu.

Baca juga: Plafon Runtuh Timpa Siswa di SMPN 3 Batibati Kalsel, Kepsek: Pembelajaran Pindah ke Ruangan Lain

Baca juga: Siswa SMPN 3 Batibati Tertimpa Langit-langit yang Runtuh, Kadisdikbud Tala: Usia Plafon Sudah Lama

Kabar adanya beberapa warga yang masuk rumah sakit ini juga telah didengar BNNK HSU dan langsung melakukan pendalaman terhadap.kejadian ini.

"Begitu mendengar kabar ini, kami langsung mencari informasinya seperti apa dan dari kejadian ini sementara diketahui diduga ada penyalahgunaan obat, karena meminum dalam jumlah banyak. Jadi keracunan dan overdosis," kata Kepala BNNK HSU, Iskandar Adam, 

Hanya saja obat yang dimaksud belum bisa diketahui apakah narkotika, psikotropika atau bahan zat adiktif lainnya karena belum dilakukan pemeriksaan laboratorium dari BPOM.

Lalu, terkait nama zenith kecubung yang mencuat, Adam, mengatakan, itu merupakan pil putih yang disebut sebagai obat zenith. Tetapi, reaksinya mirip dengan orang yang konsumsi kecubung.

Baca juga: Plafon Runtuh Timpa Pelajar SMPN 3 Batibati Kabupaten Tala Kalsel, Terdapat Koloni Kelelawar

Baca juga: Plafon SMPN 3 Batibati Kalsel Runtuh, Tangan Korban Spontan Tahan Puing untuk Lindungi Teman

Gejalanya yang muncul seperti halusinasi, sesak napas, melakukan prilaku menyimpang serta sensorik dan motoriknya terganggu.

"Jadi, itu yang menjadikannnya disebut zenith kecubung," katanya.

Kalaupun ternyata obat itu memang ada mengandung kecubung, maka dipastikan kemungkinan besar berasal dari luar Kabupaten HSU. Karena, proses pengolahannya tidak mudah.

Terlepas dari itu, lanjutnya, dengan kejadian ini BNNK HSU tetap bergerak melakukan tindaklanjut dengan berupaya mencari asal usul dari obat yang dikonsumsi.

Baca juga: Sempat Pingsan Akibat Kejatuhan Plafon Runtuh, Begini Hasil Rontgen Dua Pelajar SMPN 3 Batibati

Baca juga: BREAKING NEWS : Plafon Kelas di SMPN 3 Batibati Kalsel Runtuh, Dua Pelajar Pingsan Tertimpa Material

"Ini berarti ada yang menjual dan kami masih mengejar yang menjual. Bahkan sudah mendatangi satu lokasi, tapi belum ada hasil. Tapi kami akan terus bergerak," katanya.

Selain itu, apabila para pasien itu termasuk penyalahguna narkoba sebagai pecandu maka BNN bertangggung jawab untuk merehab disertai dengan lakukan upaya pencegahan.

Terpisah, Kapolres HSU AKBP M Isharyadi F, melalui Kasi Humas, AKP Momo Jon Rodok, menyampaikan, 
Satresnarkoba telah melakukan pendataan terhadap pasien serta berkoordinasi dengan kepala desanya masing-masing.

"Pihak kami akan terus mendalami terkait masalah ini mulai dari pil yang diduga zenith kecubung tersebut serta dari mana barang tersebut didapatkan,” katanya.

Baca juga: Satu Pemicu Iwan Fals Batal Isi Pesta Resepsi Anak Crazy Rich Kalsel Haji Ciut, Diganti Armada

Baca juga: Diamankan Warga Usai Membakar Rumah, Pemuda Banjarmasin Akui Bakar Baju di Jemuran

Dalam hal pemberantasan narkotika, lanjutnya, Polres HSU sudah melakukan upaya penegakan hukum untuk masalah peredaran maupun penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang. 

Satresarkoba Polres HSU tidak hanya melakukan pengungkapan kasus, tapi juga melaksanakan pencegahan dengan cara melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada kelompok masyarakat. 

Kemudian. sesuai dengan instruksi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Polres HSU juga membuat serta mendirikan Kampung Bebas dari Narkoba.

"Kami berharap kepada masyarakat lebih peduli kepada keluarga maupun di lingkungan sekitar, masyarakat harus tetap di ingatkan agar tidak sampai mencoba atau memakai barang terlarang tersebut," imbaunya.

(Banjarmasinpost.co.id/Dony Usman)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved