Berita Viral
Viral Aksi Warga Selfie Berlatarkan Angin Puting Beliung di Candi Dieng, Bak Tak Kenal Takut
Viral sejumlah warga justru asyik menonton saat terjadinya angin puting beliung di Komplek, Candi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Edi Nugroho
BANJARAMASINPOST.CO.ID - Bukannya mencari tempat aman, sejumlah warga justru asyik menonton saat terjadinya angin puting beliung di Komplek, Candi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Seolah tak kenal takut, bahkan terlihat sejumlah pengunjung mencoba mendekat dan berselfie berlatarkan anging yang juga disebut sebagai dust devil itu.
Aksi warga yang mencoba berselfie saat terjadinya angin puting beliung itu viral di TikTok usai diunggah oleh akun @wonosobozone_, Jumat (25/8/2023).
" Angin Puting Beliung lagi Menyapu Komplek Candi Dieng, malah diajak warga selfie," tulis akun tersebut.
Baca juga: Info Gempa Bumi Terkini Hari Ini, Barat Daya Kuta Selatan Bali Kembali Bergoyang Efek Magnitudo 4.3
Baca juga: Kekecewaan Berat Pungky Terdakwa Reseller iPhone Rihana Rihani Usai Mendengar Vonis 4 Bulan Penjara
Dalam unggahan tersebut tampak angin puting beliung yang berputar dan menyapu tanah di sekitaran candi.
Akibat kekuatan angin tersebut, batu-batu dan pasir yang berada di dekatnya pun ikut terbang.
Meski terbilang berbahaya, warga yang rata-rata pengunjung di Candi tersebut justru tampak santai.
Mereka bahkan berusaha mendekat agar bisa menyaksikan dengan jelas fenomena alam tersebut.
Beberapa pengungjun bahkang berusaha berfoto dengan latar angin puting beliung.
Tampak seorang pria dengan mengenakan kaca mata hitam dan setelan baju biru berpose di depan angin puting beliung.
Akibat derasnya anging, pria tersebut hanya bisa berpose selama beberapa detik lalu menjauh.
Dilansir melalui kompas.com, Rabu (30/8/2023) Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) Dieng Banjarnegara bernama Sri Utami mengatakan, fenomena angin itu terjadi di kawasan Candi Arjuna, Dieng, Banjarnegara Jawa Tengah pada Minggu (20/8/2023).
"Kemarin 20 Agustus 2023, itu (fenomena) lesus kecil," kata Sri Utami kepada Kompas.com, Selasa (22/8/2023).
Baca juga: Aturan Baru Kemendikbud agar Mahasiswa Bisa Lulus S1 atau D4, tak Lagi Kerjakan Skripsi
Terpisah, Ari Dewantoro dari Unit Pengelola Teknis (UPT) Pengelola Wisata Dieng mengatakan bahwa fenomena angin seperti yang terjadi di Candi arjuna tersebut bukan pertama kali terjadi.
Menurut Ari, sebelumnya pernah muncul fenomena angin tersebut, terutama apabila musim kemarau.
"Pernah sebelumnya. Kalau musim kemarau, tapi sebentar, terus hilang," jelasnya kepada Kompas.com, Selasa.
Menurut Ari, sejauh ini fenomena tersebut tidak memiliki dampak yang merusak.
Tetapi, sebagai bentuk pencegahan, pihak pengelola Wisata Dieng menerjunkan petugas yang mengawasi lalu lintas wisatawan di Candi Arjuna.
"Sehingga apabila ada kejadian serupa segera memberikan informasi kepada wisatawan," kata Utami.
Terkait video angin di Candi Arjuna tersebut, Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Agita Vivi mengatakan, fenomena pusaran angin seperti pada video tersebut merupakan dust devil.
Vivi menjelaskan, dust devil terbentuk akibat pemanasan permukaan tanah yang lebih kuat dan signifikan dibandingkan area sekitarnya.
Fenomena tersebut biasa terjadi pada kondisi cuaca cerah dengan langit biru dan sedikit awan pada wilayah yang cukup lapang.
"Fenomena ini berbeda dari puting beliung atau lesus karena puting beliung atau lesus terjadi akibat pusaran udara yang berasal dari awan comulonimbus," kata Vivi kepada Kompas.com, Selasa (22/8/2023).
Vivi menjelaskan bahwa fenomena dust devil cenderung terjadi pada musim kemarau lantaran disebabkan pemanasan permukaan yang lebih kuat.
"Hal ini karena pada musim kemarau, jumlah tutupan awan di atmosfer minimal, sehingga panas matahari dapat maksimal sampai ke permukaan bumi," jelas Vivi.
Dust devil menurutnya berbeda dengan angin puting beliung atau lesus yang cenderung terjadi di musim peralihan yang biasa didominasi pembentukan awan Cumulonimbus pada siang-sore hari.
Saat terjadi dust devil, BMKG menghimbau masyarakat agar menjauhi pusaran angin agar tidak mengalami dampak debu dari angin tersebut.
"Hindari berdiri terlalu dekat dengan dust devil dan usahakan untuk melindungi wajah serta mata dari debu dan pasir yang terbawa oleh angin," kata Vivi.
Sedangkan pada kejadian puting beliung atau lesus, masyarakat dihimbau untuk berlindung dalam bangunan yang kokoh.
(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)
| Pria 28 Tahun Ditemukan Tak Bernyawa di Mesjid, Dikira Mati Kelaparan, Isi Suratnya Kuak Fakta Pilu |
|
|---|
| Robohkan Rumah, Pria 36 Tahun Sakit Hati Istri Selingkuh dengan Seorang Kakek, Pergoki Lewat CCTV |
|
|---|
| Kabar Kakek Tarman Beri Mahar Rp3 Miliar Nikahi Gadis 24 Tahun, Pakai Cek Palsu? Ini Kata Polisi |
|
|---|
| Momen Menkeu Purbaya Lantunkan Ayat Suci Al-Qur'an di Dalam Mobil, Tak Sadar Direkam Anak Buah |
|
|---|
| Lima Lansia Kehilangan Rp 406 Juta Gara-gara Percayai Iming-iming Wanita 'Penyuci Roh Jahat' |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.