Karhutla Kalsel

Kabut Asap Akibat Karhutla Selimuti Empat Kecamatan di Kabupaten Barito Kuala Kalsel

Kabut asap akibat karhutla selimuti empat kecamatan di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalsel, yaitu Jejangkit, Rantau Badauh, Barambai, Marabahan.

Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/MUKHTAR WAHID
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sungai Barito di antara wilayah Desa Sungai Gampa, Kecamatan Rantau Badauh, dan Desa Pandalaman Baru Kecamatan Barambai, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Sabtu (2/9/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Karhutla Kalsel. Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan menyelimuti empat kecamatan di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu (2/9/2023).

Empat kecamatan di Kabupaten Batola yang diselimuti kabut asap pekat sejak pagi hingga siang itu adalah Jejangkit, Rantau Badauh, Barambai dan Marabahan.

Bahkan, kabut asap itu semakin pekat di  Sungai Barito yang membelah  wilayah Desa Sungai Gampa Kecamatan Rantau Badauh dan Desa Pandalaman Baru Kecamatan Barambai.

Juru kapal penyeberangan, menyebutkan sumber kabut asap berasal dari Jejangkit dan Tajau Landung Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.

Baca juga: Petugas Gabungan Padamkan Api Karhutla di Lampihong Kabupaten Balangan Kalsel

Baca juga: Bom Molotov Gegerkan Warga di Gang Ibu Kota Banjarmasin, Api Sempat Berkobar

Plt Kepala Pelaksana BPBD Batola, Aris Saputera, mengatakan, wilayah kebakaran lahan berada di Kecamatan Jejangkit Timur.

"Asap pekat, kami memadamkan kebakaran lahan di Jejangkit Timur hingga pukul 03.00 Wita," katanya kepada Banjarmasinpost.co.id.

Dia memperkirakan sekitar 15 hektare lahan yang terbakar di wilayah Kecamatan Jejangkit Timur.

Bahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPBD Kalsel  untuk meminta bantuan water booming karena kawasan yang terbakar mendekati pemukiman warga.

Baca juga: Deklarasi Anies-Muhaimin Iskandar Menjelang Pilpres 2024, PKS Kalsel Tunggu Instruksi DPP

Baca juga: Deklarasi Anies-Cak Imin Menjelang Pilpres 2024, Pengamat Bicara Dampak Peta Politik di Kalsel

Untuk dampak kemarau terhadap lahan pertanian padi di Kecamatan Jejangkit, Aris mengaku akan meminta arahan Pj Bupati Mujiyat karena dana bantuan untuk bencana kekeringan tidak teranggarkan.

Sementara itu, Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Jejangkit, Masran, mengatakan, belum ada lonjakan pasien yang mengeluhkan inspeksi saluran pernapasan akibat dampak kabut asap pekat kebakaran lahan.

Dia telah meminta agar warga tidak membawa bayi keluar dari rumah selama kabut asap dan menyarankan agar masyarakat mengenakan masker penutup hidup dan mulut.

Seorang petani, Arbani, di Desa Sungai Bamban, Kecamatan Rantau Badauh mengaku sudah satu pekan ini, wilayah pertaniannya diselimuti kabut asap.

Baca juga: Pembunuhan di Tembok Bahalang Kabupaten HST Kalsel, Satu Pelaku Dibekuk di Tempat Persembunyian

Baca juga: Seorang Lelaki Tewas di Tangan Pengunjung Warung Malam di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

"Saya turun sekitar pukul 11.00 Wita. Karena kalau pagi, kabut asapnya tebal sekali," pungkas Arbani.

(Banjarmasinpost.co.id/Mukhtar Wahid)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved