Kalsel Maju

Penipu Kirim Surat Tilang Palsu, 350 Korban Kejahatan Siber Lapor ke Polda Kalsel

Ditreskrimsus Polda Kalsel sudah menerima sekitar 350 laporan tindak pidana siber. Terbanyak, korban penipuan market place.

Penulis: Frans Rumbon | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/ACHMAD MAUDHODY
Kantor Subdit V Tindak Pidana Siber di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Selatan. 

Selanjutnya, ada berupa penipuan investasi online. Mirip dengan penipuan kerja online, korban diimingi keuntungan berlipat dengan mentransfer uang terlebih dulu.

Kelima, penipuan akun verified (centang biru) instagram, dimana pelaku berpura-pura menawarkan agar akun menjadi centang biru, namun sebenarnya pelaku mengirim link phishing untuk mengambilalih akun korban.

Dan keenam, penipuan tarif transaksi bank. Modusnya pelaku berpura-pura menjadi bank resmi, lalu mengirim pesan WA ke korban terkait pemberitahuan biaya transaksi bank yang baru.

Kemudian, mengarahkan korban mengisi link dan selanjutnya mengambil data pribadi korban.

“Semua modus ini ada korbannya dan yang dominan untuk saat ini terjadi di Kalsel memang yang nomor dua,” ungkapnya.

Baca juga: Polres Tapin Tangkap Pelaku Pembakar Lahan, Sita Barang Bukti Helm Vloger

Baca juga: Karhutla Kalsel - Pelaku Bakar Lahan di Kabupaten Tapin Diamankan Polisi, Niat Awal Tanam Singkong

Banyaknya kasus kejahatan siber juga terpantau di daerah.

Data diperoleh pada Satuan Reserse dan Kriminalitas Polres Tanah Laut (Tala), Senin (4/9), bulan lalu tercatat sekitar delapan laporan masuk terkait kejahatan siber.

“Hampir tiap bulan ada laporan pengaduan mengenai hal itu,” sebut Kepala Polres Tala, AKBP Rofikoh Yunianto, melalui Kasatreskrim, AKP Agus Adi Apriyoga.

Didampingi Kanit Tipiter Ipda Amaral Hutahaen, Agus menuturkan, laporan kejahatan siber yang masuk umumnya terkait belanja daring (online) dan pinjaman online (pinjol).

“Selanjutnya, kami arahkan ke Siber Polda yang memiliki alat memadai untuk menangani cyber crime,” paparnya.

Tim Siber Prostitusi Online Roditha Hotel amati aplikasi beetalk.
ILUSTRASI - Kejahatan siber. (DOKUMEN BANJARMASIN POST)

Meski penanganan berada di ranah kepolisian, Pemprov Kalsel melalui Dinas Komunikasi dan Informatika tetap melibatkan diri untuk pencegahan.

“Kami selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat, baik terkait disinformasi atau hoaks dan penipuan online,” kata Kepala Diskominfo Kalsel, M Muslim.

Dalam upaya pencegahan, Diskominfo Kalsel juga menggandeng sejumlah pihak terkait. Pencegahan biasanya dikemas dalam kegiatan pembekalan maupun diskusi santai.

Selain itu, Muslim menyebut sudah ada kontak aduan yang dibuka Diskominfo Kalsel.

Salah satunya melalui Lapor Paman. “Di sana bisa menampung semua laporan, nanti ditindaklanjuti,” ujarnya.

Baca juga: Antisipasi Puncak Kemarau, Wisata Tahura Sultan Adam Kalsel Ditutup Sementara  

Baca juga: Kebakaran Lahan Picu Asap, Awal Agustus Ada 3 Kasus ISPA Dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin

Dengan maraknya kejahatan siber belakangan ini, termasuk penipuan online, Muslim mengimbau warga untuk lebih hati-hati.

“Karena sekarang banyak jenis modus penipuan baru, termasuk soal link atau dokumen yang masuk ke WA nomor tidak dikenal. Hati-hati, jangan langsung dibuka,” imbaunya.

(Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon/Idda Royani/Muhammad Syaiful Riki)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved