Religi

Tak Semua Sikap Tamak Dilarang, Ustadz Khalid Basalamah Beri Satu Contoh yang Dianjurkan

Tak semua sikap tamak dilarang, Ustadz Khalid Basalamah ungkap contoh sikap tamak yang justru dianjurkan.

Penulis: Mariana | Editor: Achmad Maudhody
Youtube Khalid Basalamah Official
Ustadz Khalid Basalamah ungkap satu contoh sikap tamak yang justru dianjurkan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Meski identik dengan hal negatif, namun sikap tamak tak selamanya dilarang.

Ustadz Khalid Basalamah memeberikan satu contoh sikap tamak yang justru dianjurkan.

Ia mengimbau umat Islam untuk tamak kepada rahmat Allah SWT.

Rahmat Allah di antaranya kesehatan, dituturkan Ustadz Khalid Basalamah kaum muslimin dianjurkan selalu butuh untuk meminta dan berdoa senantiasa diberi kesehatan.

Disebutkan dalam ilmu fikih tepatnya Bab Doa, Ustadz Khalid Basalamah menyebutkan bahkan seseorang meminta agar kesehatannya dipertahankan.

Rahmat Allah kepada hamba-hamba-Nya meliputi banyak hal, mulai dari pahala, pertolongan, tuntunan dan perlindungan.

Berbanding terbalik dengan hal-hal buruk, tamak kepada rahmat Allah justru dianjurkan bagi kaum muslimin.

Baca juga: Perceraian dalam Islam Dipaparkan Ustadz Khalid Basalamah, Berikut Ketentuannya dalam Syariat

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan umat muslim dianjurkan untuk tamak kepada rahmat Allah SWT.

"Sampai dalam bab doa, lebih afdhol seorang mukmin meminta agar kesehatannya dipertahankan oleh Allah SWT daripada ketika sudah sakit kemudian meminta kesembuhan," jelas Ustadz Khalid Basalamah dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Khalid Basalamah Official.

Berdoa di kala kedua kondisi itu boleh, namun ketika berdoa meminta dijaga kesehatan dan dijauhkan dari sakit lebih besar pahalanya dibandingkan sudah sakit dan meminta disembuhkan.

Sama halnya seseorang yang sudah kaya, hendaknya terus meminta kepada Allah agar semakin diberkahi dan diluaskan rezekinya.

"Tamak dengan rahmat Allah SWT, lebih afdhol daripada sudah bangkrut, baru meminta supaya dikasih jalan keluar," kata Ustadz Khalid Basalamah.

Hal ini menunjukkan umat Islam memang disuruh tamak terhadap rahmat Allah, Allah justru marah pada hamba-Nya jika malas berdoa, tidak mau malas, merengek, dan meminta.

Dalam hadits riwayat Tirmidzi, Nabi Muhammad SAW bersabda:

إِنَّهُ مَنْ لَمْ يَسْأَلِ اللهَ يَغْضَبْ عَلَيْهِ

Artinya: Sesungguhnya barangsiapa enggan untuk memohon kepada Allâh maka Dia akan murka kepadanya. (HR Tirmidzi NO 3373).

Allah merasa hamba-Nya sombong terhadap rahmat dan kasih sayang Allah SWT.

Baca juga: Ustadz Khalid Basalamah Imbau Jangan Memberat-beratkan Agama, Ini Sebaiknya Dilakukan Umat Muslim

Bahkan dalam hadits yang shahih, jika Anda menghadapi masalah mendapatkan jalan keluar yang mudah caranya sederhana.

Kata Nabi Muhammad SAW, kenali tuhanmu saat kau lagi lapang, dia akan kenali kau saat lagi susah. (HR Ahmad No 2666).

"Jadi, saat lapar, sehat, kenyang, hendaknya meminta kepada Allah SWT, disitu puncanya, kalau kita lagi ada masalah mudah sekali keluar, lagi sakit, ditimpa cobaan, kita akan mudah keluar, karena itu kata kuncinya," ujar Ustadz Khalid Basalamah.

Ustadz Khalid Basalamah menambahkan cinta Allah dapat diraih dengan mengerjakan amalan-amalan sunnah.

"Amalan sunnah banyak hikmahnya, yang pertama jika mengerjakan ibadah sunnah, ibadah wajibnya tidak terbengkalai, lalu bisa membantu kekurangan amal wajib di hari kiamat," papar Ustadz Khalid Basalamah.

Di antara yang juga termasuk hikmah amalan sunnah adalah penyebab datangnya cinta Allah SWT kepada umat Islam.

Baca juga: Ramai Artis Bercerai, Ini Ketentuan Talak dalam Islam Menurut Ustadz Khalid Basalamah

Hal ini sebagaimana digambarkan dalam hadits shahih berikut:

عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (إِنَّ اللهَ قَالَ: مَنۡ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدۡ آذَنۡتُهُ بِالۡحَرۡبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبۡدِي بِشَيۡءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افۡتَرَضۡتُ عَلَيۡهِ، وَمَا يَزَالُ عَبۡدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحۡبَبۡتُهُ: كُنۡتُ سَمۡعَهُ الَّذِي يَسۡمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبۡصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبۡطِشُ بِهَا، وَرِجۡلَهُ الَّتِي يَمۡشِي بِهَا، وَإِنۡ سَأَلَنِي لَأُعۡطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسۡتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ، وَمَا تَرَدَّدۡتُ عَنۡ شَيۡءٍ أَنَا فَاعِلُهُ تَرَدُّدِي عَنۡ نَفۡسِ الۡمُؤۡمِنِ، يَكۡرَهُ الۡمَوۡتَ وَأَنَا أَكۡرَهُ مَسَاءَتَهُ).

Artinya: Dari Abu Hurairah, beliau mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah berfirman: Siapa saja yang memusuhi waliKu, maka sungguh Aku telah mengumumkan perang kepadanya. Tidaklah hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. HambaKu senantiasa mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan sunah sampai Aku mencintainya. Apabila Aku telah mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang digunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang digunakan untuk memegang, dan menjadi kakinya yang digunakan untuk berjalan. Apabila dia memintaKu, benar-benar akan Aku beri. Apabila dia meminta perlindungan kepadaKu, niscaya benar-benar Aku lindungi dia. Aku tidak pernah ragu-ragu terhadap sesuatu yang Aku lakukan seperti keraguanKu terhadap nyawa seorang mukmin. Ia tidak menyukai kematian dan Aku tidak menyukai hal yang menyusahkannya.” (HR Bukhari No 6502).

"Artinya amalan sunnah ini mengundang cintanya Allah dan membuat Allah selalu menjaga kita," tukas Ustadz Khalid Basalamah.

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved