Kriminalitas Banjarmasin
Warga Kalsel Banyak Jadi Korban Kejahatan Siber, OJK Imbau Jaga Data Pribadi
Mencegah warga Kalsel menjadi korban tindak pidana siber, jagalah selalu kerahasiaan data pribadi, jangan memposting data pribadi di media sosial.
Penulis: Mia Maulidya | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kepala OJK Regional 9 Kalimantan, Darmansyah, mengatakan, kejahatan digital atau yang dikenal dengan social engineering memang sedang marak belakangan ini seiring meningkatnya volume transaksi digital. Termasuk di Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Perlu dipahami bahwa sasaran kejahatan social engineering bukanlah sistem atau aplikasi keuangan, namun orang yang memiliki sistem atau aplikasi keuangan itu. Pelaku akan berusaha memanipulasi pengguna aplikasi keuangan untuk memberitahukan data-data sensitif terkait aplikasi tersebut untuk kemudian menguasai/menguras aset atau uang yang disimpan,” ucap Darmansyah, Senin (4/9/2023).
Sebagai upaya pencegahan terjadinya tindak pidana siber seperti itu, ada beberapa yang bisa dilakukan, di antaranya selalu menjaga kerahasiaan data pribadi.
Kemudian, jangan memposting data pribadi di media sosial.
Baca juga: Penipu Kirim Surat Tilang Palsu, 350 Korban Kejahatan Siber Lapor ke Polda Kalsel
Lalu, aktifkan Two-Factor Authenticator yang disediakan oleh pelaku usaha jasa keuangan.
Serta, jangan pernah menginformasikan One Time Password (OTP) atau kata kunci pembuka aplikasi bank atau sejenisnya kepada pihak manapun.
Lebih lanjut, apabila merasa menjadi korban kejahatan social engineering, masyarakat pertama-tama harus melapor kepada masing-masing pusat kontak resmi pelaku usaha jasa keuangan.
tujuannya, supaya dilakukan pemblokiran seluruh rekening yang dimiliki agar mencegah kerugian yang lebih jauh.
Baca juga: Dalami Kasus Tidak Keluarnya Uang Nasabah di ATM BNI Hotel Kharisma, Polresta Banjarmasin Cek CCTV
Baca juga: Tak Cuma Wulan Guritno, 25 Artis, Penyanyi dan Komedian Berisiko Terseret Dugaan Promosi Judi Online
Senada dengan OJK, menurut pengamat hukum Kalsel, Dr Muhammad Pazri, SH, MH, penyebab Kejahatan siber selain karena akses internet yang tidak terbatas, tak lepas juga dari kelalaian pengguna.
Tak sedikit orang yang selalu memasukkan data-data penting ke dalam internet.
Ini dapat memberikan kemudahan bagi orang yang melakukan kejahatan, termasuk melakukan Penipuan online.
Dengan sistem keamanan jaringan yang lemah, keamanan jaringan seringkali menjadi hal yang disepelekan.
Baca juga: Rampas Paksa Motor, Empat Oknum Debt Collector di Banjarmasin Ini Diringkus Polisi
Baca juga: Jadi Mucikari, Perempuan Asal Martapura Ini Pekerjakan 12 Wanita dengan Tarif Segini Sekali Kencan
Padahal, lemahnya sistem keamanan jaringan menjadi celah besar bagi orang-orang yang berniat melakukan kejahatan dan kesalahan pengguna atau human error serta siber mudah dilakukan dan sulit untuk melacaknya.
"Dan tidak kalah penting yang harus diperhatikan agar tidak menjadi korban adalah bahwa benteng utama dari segala modus kejahatan siber adalah diri sendiri. Oleh karena itu, masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai modus kejahatan siber yang semakin marak dan selalu mencari informasi terbaru tentang siber dan modus-modusnya," urai dia.
(Banjarmasinpost.co.id/Mia Maulidya/Frans Rumbon)
Kriminalitas Banjarmasin
OJK Regional 9 Kalimantan
Berita Banjarmasinpost Hari Ini
Kejahatan siber
tindak pidana siber
Penipuan online
| Peandra Dikeroyok Pakai Senjata Tajam, Polisi Bekuk Tiga Anggota Geng Pasber |
|
|---|
| Aksi Terekam CCTV, Pencuri Uang Kaum Masjid di Sekretariat Kampus Uniska Dicokok Polisi |
|
|---|
| Berupaya Hindari Polisi, Pria Teler Tepergok Bawa Celurit dan Keris |
|
|---|
| Kurir Narkoba Dituntut 9,5 Tahun Penjara, Terdakwa Juga Terancam Denda Rp 500 Juta |
|
|---|
| Diduga Gelapkan Uang Hingga Miliaran, Bendahara Perusahaan Dilaporkan ke Polda Kalsel |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.