Berita HSS
Harga Jual Terbilang Tinggi, Petani Semangka di Desa Muning Daha HSS Nikmati Hasil Panen
Petani semangka di Desa Muning Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten HSS bisa tersenyum gembira karena harga semangka yang tinggi
Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Sejumlah petani semangka di Desa Muning, Muning Tengah dan Muning Baru di Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), panen buah semangka.
Pantauan banjarmasinpost.co.id, Jumat (9/9/2023), tumpukan semangka hasil panen menghiasi pinggir jalan akses menuju tiga Kecamatan di Daha Nagara tersebut.
Meski buah semangka mulai melimpah, namun harga jualnya saat ini terbilang lumayan tinggi, yaitu Rp 6.000 sampai Rp 8.000 untuk eceran dan Rp 5.000 sampai Rp 6.000 untuk reseller.
Saifullah, petani semangka di desa Muning Baru mengatakan, harga tahun ini tertinggi, karena panen bertepatan dengan musim kemarau panjang.
“Karena musim kemarau, dan cuaca panas, penjualan semangka lebih mudah. Tiap hari ada saja pambalantik (pedagang pengumpul) datang ke kebun. Menggunakan mobil pikap hingga truk, untuk dipasarkan ke berbagai daerah di Kalsel hingga Katim dan Kalteng,”kata Syaifullah.
Baca juga: dr Zaidul Akbar Ungkap Khasiat Semangka dan Kurma untuk Menu Sahur, Dicontohkan Nabi Muhammad SAW
Baca juga: Panen Semangka Bersama, Bupati HSS H Achmad Fikry Apresiasi Semangat Anggota Koptan
DIjelaskan, beberapa tahun lalu, harga semangka pernah jeblok di titik rendah di kisaran Rp 2.000 sampai Rp 3.000 per kilogram.
Selain panen serentak, juga karena panen baru bisa dilakukan saat memasuki musim hujan. Menurutnya, tahun ini kemaraunya jarang diselingi hujan, sehingga hargapun relative stabil.
Kecamatan Daha Selatan dan Daha Utara merupakan penghasil buah semangka saat musim kemarau.
Petani setempat hanya bisa berkebun di musim kering, karena saat musim hujan, lahan rawa yang terbentang luas di pinggir jalan raya menuju Daha tersebut tergenang air.
Baca juga: Resep Tumis Kulit Semangka, Mudah dan Praktis Mengolahnya, Dengan Tambahan Bahan Sederhana
Selain berkebun semangka, petani juga menanam ubi jalar, waluh, tomat dan tanaman palawija lainnya.
Sedangkan untuk di sekitar sungai pasang surut, petani di Daha bisa bercocok tanam padi dengan masa tanam sampai panen sekitar 4 sampai 5 bulan.
“Jadi musim kemarau tahun ini menjadi berhak bagi kami yang tinggal di wilayah perairan rawa,”kata Dalpini, warga Desa Baruh Jaya, Daha Selatan. (Banjarmsinpost.co.id/Hanani)
Terjadi Kembali Percobaan Pembakaran di Baruh Jaya HSS, Dinding TK Al-Quran Menjadi Sasaran |
![]() |
---|
DPRD HSS Sepakat Bawa Masalah Lulusan PPG Prajabatan dan Honorer ke Kementerian |
![]() |
---|
Masyarakat HSS Diminta Turut Mengawasi Program Pembangunan Usaha Tani |
![]() |
---|
Fraksi DPRD HSS Tanggapi Ranperda Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup |
![]() |
---|
DPRD HSS Cari Solusi untuk Lulusan PPG, Pertimbangkan Usulan PPPK Paruh Waktu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.