Lahan Dekat Bandara Banjarbaru Terbakar

Karhutla Lalsel - Jaga Lahan agar Tidak Terbakar, Petani di Banjarbaru Ini Bikin Penampungan Air

Karhutla Kalsel. Miskani (68), petani di Jalan Sempati Ujung Tegal Arum, Banjarbaru, bikin kolam air untuk cegah lahan terbakar.

Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/MUHAMMAD RAHMADI
Tempat penampungan air sederhana di lahan pertanian untuk mencegah tidak terkena api akibat kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di kawasan Jalan Sempati Ujung Tegal Arum, Kelurahan Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Rabu (13/9/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Karhutla Kalsel. Miskani (68), petani di Jalan Sempati Ujung Tegal Arum, Kelurahan Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, memiliki cara sendiri dalam menjaga lahannya agar tidak terbakar.

Dia menyiapkan pasokan air pada batas antara lahan miliknya dengan lahan kosong yang ada di sebelahnya.

Tempat penampungan air itu cukup sederhana.

Baca juga: Relawan Damkar Swasta Sulit Menjangkau Titik Karhutla di Area Ring 1 Bandara Syamsudin Noor Kalsel

Baca juga: Karhutla di Area Ring 1 Bandara Syamsudin Noor Kalsel, Aktivitas Penerbangan Pesawat Masih Aman

Petani ini hanya bermodalkan terpal dan kayu galam untuk membuatnya.

Menurutnya, penampungan air tersebut sangat membantu dalam upaya mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Sebab, dia tidak perlu repot harus bolak-balik ke sungai untuk mengambil air.

Baca juga: Karhutla di Ring 1 Bandara Syamsudin Noor Kalsel, Kapolres Banjarbaru Sebut Jadi Atensi

Baca juga: Karhutla di Jalan Lingkar Utara Dekat Bandara Syamsudin Noor Kalsel, Pengendara Pilih Putar Arah

Baca juga: BREAKING NEWS Lahan di Ring 1 Bandara Internasional Syamsudin Noor di Banjarbaru Terbakar

"Supaya mudah saja karena lahan perlu pembasahan dan juga harus cepat dipadamkan bila ada kebakaran," katanya, Rabu (13/9/2023).

Meski di lahannya tersebut belum ditanami, namun Miskani mengaku tetap memantau karhutla setiap hari.

"Tetap di pantau dari pagi sampai sore, kalau malam ya ditinggalkan saja. Nanti saat musim hujan, saya berencana mau tanam jagung, kalau sekarang musim kemarau susah," ujarnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved