Karhutla Kalsel

Penyakit ISPA di Kota Banjarbaru Sejak Januari hingga Agustus 2023 Mencapai Puluhan Ribu Kasus

Kasus ISPA di Banjarbaru, Kalsel, paling tinggi saat Agustus lalu dengan total 3.635 kasus, yaitu 1.817 anak-anak dan 1.818 dewasa.

Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/MUHAMMAD RAHMADI
Karhutla Kalsel. Murid SDN 1 Landasan Ulin Utara, Kota Banjarbaru, Provinsi Kaliamtan Selatan, mengenakan masker agar terhindari dari dampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan, Jumat (8/9/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Karhutla Kalsel. Sepanjang 2023 dari Januari hingga Agustus secara kumulatif, angka kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Kota Banjarbaru menunjukkan tren peningkatan.

Paling tinggi saat Agustus lalu dengan total 3.635 kasus, yaitu 1.817 anak-anak dan 1.818 dewasa.

Kasus ISPA tersebut lebih banyak, bila dibandingkan dengan jumlah pada periode sebelumnya. 

Saat Juli 2023, kasus ISPA di Banjarbaru hanya sebanyak 2.793, dengan rincian 1.270 anak-anak dan 1.253 dewasa.

Baca juga: Ini Tersangka Perkara TPPU Dugaan Sindikat Narkoba Internasional di Banjarmasin

Baca juga: Kaitan Gembong Sabu Asal Banjarmasin Fredy Pratama dan Adelia Selebgram Ratu Narkoba Palembang

Penyebab terjadi peningkatan adalah dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Kasus ISPA meningkat karena kondisi daya tahan tubuh akibat asap karhutla, khususnya pada anak-anak," kata Kepala Dinkes Kota Banjarbaru, dr Juhai Triyanti Agustina, Selasa (12/9/2023).

Sementara itu secara keseluruhan total ISPA di Kota Banjarbaru hingga Agustus 2023, sebanyak 23.037 kasus.

Dari jumlah tersebut, ditegaskan Juhai, pihaknya belum ada menerima laporan penderita ISPA yang meninggal dunia.

Baca juga: Sindkat Narkoba Internasional Dibongkar Bareskrim, Ini Peran Fredy Pratama Miming dari Banjarmasin

Baca juga: Barang Bukti Dugaan TPPU Sindikat Narkoba Internasional Fredy Pratama di Banjarmasin Kalsel

Hal itu menurunya tidak lepas dari kesiapan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, dalam menghadapi fenomena tersebut.

"Bagi masyarakat yang merasa kesehatannya terganggu, bisa langsung ke puskesmas atau rumah sakit agar segera mendapatkan perawatan," ucapnya.

Meski demikian, dirinya mengklaim sudah melakukan penanganan ISPA secara maksimal, melibatkan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan dan SKPD terkait.

Seperti halnya penanganan ISPA terhadap anak, dengan adanya edaran pelaksanaan pembelajaran yang bersifat situasional oleh Dinas Pendidikan.

Baca juga: Jaringan Narkoba Internasional, Kendaraan dan Restoran Shanghai Palace di Banjarmasin Disegel

Baca juga: BREAKING NEWS Shanghai Palace Banjarmasin Disegel, Diduga Terkait Sindikat Narkoba Internasional

"Anak-anak yang tinggal di kawasan rawan karhutla, seperti di Kecamatan Landasan Ulin dan Liang Anggang, sekolahnya sudah diminta untuk mengundur waktu belajar dan membagikan masker," pungkasnya. 

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved