Kekuatan Baru AC Milan yang Tak Dimiliki Juventus, Bahkan Man City dan Arsenal Sekalipun

“Kami menjalani babak pertama yang bagus melawan tim berkualitas yang berada dalam kondisi bagus. Atas apa yang kami ciptakan, kami seharusnya bisa mencetak lebih dari satu gol,” kata Inzaghi kepada DAZN.

Setelah jeda, timnya memulai dengan baik, kemudian terjadi kesalahan untuk kedudukan 1-1 dan dari situ Inter tidak lagi mampu tajam, menjaga performa.

"Berardi mencetak gol ajaib dan kami kehilangan arah," aku Inzaghi.

Ini adalah tema yang berulang musim ini, dan memang selama sebagian besar masa jabatan Inzaghi, mereka memulai dengan kuat dan kemudian mencoba mengendalikan atau mempertahankan keunggulan mereka di setengah jam terakhir.

Sama seperti Real Sociedad yang membuat Inter kesulitan di Liga Champions saat bermain imbang 1-1, Sassuolo menggunakan empat pemain menyerang.

“Mungkin ada beberapa kesamaan, tapi kami menguasai ruang dengan baik di babak pertama dan tidak membiarkan mereka melakukan banyak serangan balik. Saat itulah kami seharusnya bisa mengkonversi lebih banyak peluang kami," ungkapnya.

Pertandingan yang seimbang selalu bisa berubah, jadi kami seharusnya lebih tajam dan fokus. Jika Anda kehilangan performa melawan tim seperti Sassuolo, itu akan menjadi sangat sulit.

Berardi memotong ke dalam untuk menembak dengan kaki kirinya sepanjang waktu, namun ia masih berhasil melepaskan tendangan melengkung ke sudut jauh atas.

“Kami kenal Berardi, dia punya bakat luar biasa dan itu gol yang menakjubkan. Anda tidak melihat banyak orang seperti itu. Bagaimanapun juga, kami seharusnya tetap menjaga performa kami setelah gol itu, namun kami tidak mampu menciptakan peluang sebanyak sebelumnya," lanjutnya.

Hasil ini membuat Inter terkejar di puncak klasemen oleh rival sekota Milan dan kehilangan rekor tak terkalahkan, namun tetap difavoritkan meraih Scudetto.

(Banjarmasinpost.co.id/Rian)