Karhutla Kalsel

Mahasiswa Demo Pemerintah Provinsi Kalsel karena Tak Maksimal Atasi Karhutla, Pejabat Membantahnya

Terjadi bencana kabut asap yang menyebar hampir di seluruh daerah di Kalsel, bukti bagi mahasiswa bahwa penanganan karhutla belum maksimal.

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/NURHOLIS HUDA
Perwakilan mahasiswa pendemo memberikan tuntutan kepada Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan , Nurul Fajar Desir, untuk mengatasi persoalan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sekarang ini dan juga hampir selalu terulang setiap tahun, Rabu (4/10/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Karhutla Kalsel. Puluhan mahasiswa demontrasi di depan Kantor Gubernur Kalimantan Selatan, Rabu (4/10/2023).

Mereka mengkritik pemerintah atas penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dinilainya tidak maksimal.

"Kami menilai penanganan Karhutla di Kalsel masih belum maksimal," ujar Rizki, koordinator lapangan dari berbagai aliansi BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) se-Kalimantan Selatan. 

Pihaknya menilai, dengan terjadinya bencana kabut asap yang menyebar hampir di seluruh daerah, menjadi bukti penanganan belum maksimal. 

Baca juga: Setelah Tangani Karhutla di Kalsel, Wamen LHK Alue Dohong ‘Ambruk’

Baca juga: Kabut Asap di Banjarbaru Masih Terpantau Hingga Petang, ISPU KLHK Tunjukkan Indikator Tidak Sehat

Bahkan, bencana kabut asap telah menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat, salah satunya adalah peningkatan penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

"Kita tahu saat ini kasus ISPA sangat meningkat," serunya.

Selain itu, pendemo menilai bahwa bencana karhutla  hampir terjadi setiap tahun.

Harusnya, dapat diantisipasi dengan baik. 

Baca juga: Batola Urutan Ketiga Penderita ISPA, Objek Wisata Ulek Marabahan Tetap Ramai Dikunjungi Wisatwan

Baca juga: Tetap Enjoi Belajar, Siswa di Sekolah Rawan Karhutla di Tala Ini Ngaku Sudah Terbiasa Terpapar Asap

Selain penanganan karhutla yang serius, massa juga meminta pemerintah agar ada kompensasi yang diberikan kepada warga yang terkena dampak buruk klrhutla, yakni dalam bentuk bantuan sosial.

"Ada bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat," tandas Rizki.

Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Kalsel, Nurul Fajar Desira, membantah massa tentang penanganan karhutla tidak serius.

Dia langsung meminta massa untuk melihat kondisi di lapangan.

Baca juga: Terganggu Kabut Asap, Dua Sekolah di HSU Terapkan Pembelajaran Secara Daring

Baca juga: Belajar dari Rumah Hingga Sabtu, Pemko Banjarmasin Surati PAUD hingga SMP

Disebutkan Fajar bahwa pemprov sudah jauh mendirikan posko untuk menangani Karhutla Kalsel ini. 

Sedangkan mengenai usulan bantuan sosial untuk warga terdampak karhutla dari kabut asap, menurutnya, ini menarik.

Sebab, belum pernah ada sebelumnya dan ini menjadi catatan sendiri bagi pemerintah untuk memberikan. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved