Berita Batola
Batola Urutan Ketiga Penderita ISPA, Objek Wisata Ulek Marabahan Tetap Ramai Dikunjungi Wisatwan
Kabupaten Batola menempati urutan ketiga penderita ISPA di Kalsel. Meski begitu, objek wisata Ulek Marabahan tetap ramai dikunjungi wisatawan
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di wilayah Kabupaten Barito Kuala (Batola), menempatkan batola berada di urutan ketiga penderita ISPA di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Data itu dikirim admin layanan informasi satu pintu di Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Kuala (Batola), Rabu (4/10/2023).
Dalam data itu, urutan pertama penderita ISPA akibat dampak karhutla adalah Kota Banjarbaru, ditempat kedua, Kota Banjarmasin dan ketiga Kabupaten Batola dan urutan keempat, Kabupaten Banjar.
Sayangnya, saat disambangi di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Batola, pejabat utama dan pejabat administator tidak berada di tempat karena dinas luar daerah.
Baca juga: Angka ISPA di Banjarmasin Meningkat Selama September 2023 Mencapai 6 Ribu Kasus
Baca juga: ISPA Melonjak, Dinkes Kalsel Keluarkan Rekomendasikan Sekolah Daring hingga WFH
Kepala Puskesmas Jejangkit, Masran dikonfirmasi reporter Banjarmasinpost.co.id, menyatakan kabut asap sudah berkurang di Kecamatan Jejangkit.
"Kasus ISPA yang bertambah," katanya.
Kendati dihantui kasus ISPA, obyek wisata Ulek Marabahan di Kota Marabahan masih ramai dikunjungi wisatawan lokal.
Mereka melihat dan berfoto di kawasan Ulek Marabahan yang diselimuti kabut asap bekas karhutla.
"Kami dari Banjarmasin. Ingin melihat langsung Ulek Marabahan dan wisata kuliner," ujar yang mengaku namanya kakak Udi.
Sekretaris BPBD Kabupaten Batola, Irmansyah Hadi menyatakan total luas lahan yang terjadi karhutla sejumlah 346 hektar.
"Paling luas karhutla di Kecamatan Jejangkit karena meliputi semua desa di kecamatan tersebut. Urutan kedua karhutla ditempati Kecamatan Mandastana," katanya.
Baca juga: Kasus ISPA Akibat Karhutla di Banjarbaru Kalsel pada 2023 Mencapai Angka 26 Ribu Lebih
Mitigasi mengurangi resiko karhutla, ungkap Irmansyah Hadi, Dinas Kesehatan Kabupaten Batola menyalurkan bantuan masker, terlibat dalam kegiatan Posko lapangan di Desa Sampurna, Kecamatan Jejangkit.
"Kami patroli potensi Karhutla dan sosialisasi larangan bakar lahan pasca panen padi dan ancaman pidana pembakar lahan bersama tim gabungan," pungkasnya. (Banjarmasinpost.co.id/ Mukhtarwahid)
Satpol PP Batola Musnahkan 221 Arsip Lama, Langkah Tertibkan Administrasi Pemerintahan |
![]() |
---|
Warga Padati Pos Pengobatan Gratis dan Pasar Murah, TMMD Ke-126 Resmi Dibuka di Batola |
![]() |
---|
Pemberlakuan Buka Tutup Jalan Bergantian di Jembatan Barito Batola Selama Perbaikan, Simak Jamnya |
![]() |
---|
Lahan Rawa Jadi Kendala, Barito Kuala Belum Bisa Jalankan Program Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
Wajah Bonyok Usai Ditangkap Warga, Maling HP Modus Minta Sumbangan Kembali Beraksi di Marabahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.