Temuan Mata Air dI Bawah Masjid Tapin

BREAKING NEWS Mata Air Muncul di Bawah Masjid Desa Pandulangan Tapin, Warga Mulai Berdatangan

Sumber mata air di Desa Pandulangan, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin, tepatnya pada pengerjaan satu pondasi Masjid Istiqlal.

|
Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Edi Nugroho
(Banjarmasinpost.co.id/MuhammadTabri)
Warga mengambil air yang keluar dari bersumber mata air yang ditemukan di bawah Masjid Al-Istiqlal, Desa Pandulangan, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin, Kamis (5/10/2023); 

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Sejumlah pekerja bangunan di Desa Pandulangan, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin, harus menghentikan sejenak pengerjaan satu pondasi Masjid Istiqlal yang rehab.

Pasalnya, sejak Senin (2/10/2023) lalu, satu sumber mata air yang mengalir ditemukan di bagian sisi kanan masjid, saat penggalian sekitar 1 meter dari permukaan tanah.

Diceritakan Aldianor, awalnya memang dilakukan penggalian untuk memasang pondasi tiang, namun sekitar satu meter mengangkat material, rembesan air keluar dari salah satu sudut lubang galian.

"Awalnya sempat saya tutup, tapi bersama kawan-kawan sesama pekerja kembali dibuka. Karena debit airnya terus bertambah," ujar Aldi, Kamis (5/10/2023) .

Baca juga: Kejaksaan Tinggi Kalsel Mengucapkan Dirgahayu TNI ke-78, TNI Patriot NKRI

Baca juga: Sumur Bor di Desa Telang Kabupaten HST Diresmikan Wakapolri. Warga Nilai Peristiwa Bersejarah

Temuan ini dinilai sedikit janggal, karena galian tidak terlalu dalam, sama halnya lubang pondasi yang lain, namun tidak menemukan maya air.

Selain itu, kondisi saat ini berlangsung musim kering, pasokan air di kawasan sekitar juga sudah mulai terbatas, hanya sumur yang digali dalam memiliki tampungan.

Aldi pun mengatakan, temuan sumber mata air ini pun jadi perhatian masyarakat, sehingga banyak warga mendatangi dan meminta air tersebut untuk dibawa pulang.


"Macam-macam tujuannya, kebanyakan untuk ikhtiar pengobatan. Karena menilai sumber air ini ada berkah, berkenaan posisi di tempat baik, dalam masjid," ungkap Aldi.

Memasuki hari keempat, sumber air dengan rasa tawar dan sedikit keruh tersebut masih terus keluar dan tertampung di lubang pondasi.

Baca juga: Inovasi Fortal Layangan Terobosan Permudah Proses Pendaftaran Kunjungan di Lapas Amuntai Kalsel

Guna mempermudah, warga meletakkan tempat duduk dan gayung untuk mengambil air dan dimasukkan dalam botol atau plastik.

Masih dari penuturan Aldi, salah satu warga asal Desa Andhika, di Kecamatan setempat, meminta air, sempat kesurupan.

"Saat sadar, dia mengatakan banyak orang yang mengerumuni sumber mata air ini, jadi kondisinya harus tegap dijaga," ujar Aldi.

Sementara itu, dari cerita yang beredar di masyarakat sekitar, dua tiang kayu ulin terdekat sumber air itu merupakan tempat imam pertama Masjid Al-Istiqlal Bersandar sambil beribadah.

"Kita memang belum mengetahui pasti kebenarannya. Cerita yang kita tahu seperti itu dan infonya di posisi sumber air itu dulunya tempat wudu," timpal Suharjo, panitia masjid.

Ia pun mengatakan, usia masjid yang beralamat di Simpang 3 Desa Pandulangan ini berkisar 200 tahun yang lalu.

Selain ada sumber mata air, keunikan masjid ini juga terdapat makam di bagian dalamnya, dengan nama Datu Pudak atau H Ali Hanafiah bin Ali bin Hanafiah.

Makam yang dipugar kurang lebih dua tahun terakhir ini juga diyakini masyarakat sebagai Wali Allah dan kerap diziarahi masyarakat bahkan dari luar daerah Tapin.

(Banjarmasinpost.co.id/MuhammadTabri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved