Derita Selebgram Denise Chariesta Hamil Tanpa Suami, Kejar Setoran Demi Biaya Melahirkan

Pada saat itu sang dokter menceritakan pada Denise Chariesta tentang bayi pasien lainnya yang harus masuk ke NICU.

"Dua setengah bulan (pasien itu) di sini bisa biaya Rp 200 juta sampai Rp 400 juta itu," kata sang dokter pada Denise Chariesta.

Kaget mendengar pernyataan itu, Denise Chariesta lantas menanyakan kepada sang dokter mengenai kondisi kehamilannya pada saat itu.

"Mahal banget, aku enggak kan?" jawab Denise Chariesta.

Baca juga: 16 Tahun Menikah, Widi Mulia dan Dwi Sasono Nostalgia Masa Pacaran Saat SMA : Awalnya Selingkuh

Biaya itu dinilai Denise Chariesta cukup mahal.

Sontak ia pun meminta ayah dari bayi yang dikandungnya itu untuk membayar tagihan tersebut apabila Denise Chariesta diharuskan melakukan tindakan itu.

"Amit-amit jangan lah, tagihin ke bapaknya langsung dok, kalau masuk NICU mahal ya," beber Denise.

Pada kesempatan itu Denise Chariesta juga membagikan momen saat ia menjalani USG.

Bayi yang dikandung Denise Chariesta itu pun mau memperlihatkan wajahnya saat proses USG berlangsung.

"Itu mau dia kelihatan muka, Puji Tuhan. Akhirnya dia mau kelihatan, ayo dok buruan mumpung dia mau," ucapnya.

Namun sayangnya pada saat itu wajah dari calon anak pertama pelantun lagu Da Tau itu tak terlihat jelas.

Pasalnya pada saat itu wajah bayi Denise tertutup oleh tali pusar.

"Ini semua tali pusar (ketutupan tali pusar)," jelas dokter.

Baca juga: Jennifer Coppen Resmi Menikah Pasca Melahirkan Anak Pertama, Dali Wassink Jadi Mualaf

Beberapa waktu lalu, Denise mengaku stress, panik hingga depresi di salah satu unggahan Instagram Story-nya.

Atas hal itu pula, wanita 32 tahun itu mengalami sulit tidur.

"Gue nggak bisa tidur, stress, panik, sakit, depresi, gelisah," tulis Denise Chariesta.

Ia pun mengaku tak sanggup lagi menghadapi situasi tersebut.

"Kayaknya gue nggak sanggup lagi deh," tutup Denise.

Unggahan itu dibagikan Denise jelang momen kelahiran buah cinta pertamanya.

(Banjarmasinpost.co.id/Tribunnews.com)