Berita Internasional
35 Ribu Warga Palestina Berdesakan di Rumah Sakit Gaza, Berlindung Jelang Serangan Darat Israel
Sebanyak 35.000 warga Palestina mengungsi ke Rumah Sakit di Gaza menyusul perintah evakuasi oleh Israel
BANJARMASINPOST.CO.ID - Perang antara Israel dan Hamas tampaknya bakal memanas. Ini setelah Israel akan melancarkan serangan darat dalam waktu dekat.
Sebanyak sekitar 35.000 warga Palestina pun saat berada dan berdesakan di Rumah Sakit utama di Gaza.
Mereka berlindung di dalam gedung dan di luar gedung Rumah Sakit.
Ini setelah Israel memerintahkan evakuasi kepada warga Palestina.
Direktur umum Rumah Sakit Shifa, Mohamed Abu Slima mengatakan terdapat 35 ribu warga yang memadati gedung dan halaman luar.
“Sekitar 35.000 warga Gaza berlindung di rumah sakit dari agresi Israel,” kata Direktur Mohamed Abu Slima melalui laman Facebook pribadinya, dikutip dari AA.
Baca juga: 2.200 Orang Lebih Tewas Akibat Perang Hamas dan Israel, Termasuk 11 Staf PBB
Baca juga: Roket dan Rudal Hizbullah Bombardir Pos Militer Israel di Perbatasan Lebanon, Kala Konflik Palestina
Ribuan warga tersebut terlihat panik hingga banyak keluarga yang mendirikan tenda mereka di kompleks medis.
“Penduduk benar-benar panik dan ketakutan,” katanya.
Pejabat Kementerian Kesehatan, Dr. Medhat Abbas mengatakan ribuan warga yang datang mengira rumah sakit adalah tempat yang aman untuk mengungsi.
“Warga mengira ini adalah satu-satunya tempat yang aman setelah rumah mereka hancur dan mereka terpaksa mengungsi,” kata Dr. Medhat Abbas, dikutip dari AP News.
Menurutnya, setelah serangan yang terus menerus terjadi di Gaza membuat kota tersebut menjadi kota yang menakutkan.
"Kota Gaza adalah tempat kehancuran yang menakutkan," katanya.
Israel Perintahkan 1,1 juta Warga di Gaza untuk Berpindah dalam 24 jam
Pada Jumat, Militer Israel memperingatkan 1,1 juta penduduk di Gaza utara untuk mengungsi dan segera pindah ke Selatan.
Pasalnya, pasukan Israel saat ini tengah melakukan persiapan serangan darat.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric memperingatkan mustahil bagi warga Palestina di Gaza untuk mematuhi perintah untuk meninggalkan wilayah utara tanpa konsekuensi kemanusiaan yang buruk.
Baca juga: Intip Senjata Mutakhir Hamas dan Israel Saat Konflik Berdarah di Palestina, Ada Rudal Fateh-110
Baca juga: Hacker Pro Hamas Turut Bergerak, Retas Situs-situs Israel Hingga Kirim Peringatan Roket Palsu
Pasalnya, pemindahan dalam waktu yang singkat dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat buruk.
“Perserikatan Bangsa-Bangsa menganggap gerakan seperti itu tidak mungkin terjadi tanpa konsekuensi kemanusiaan yang buruk,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric.
“Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan tegas meminta agar perintah semacam itu, jika memang benar, dibatalkan, untuk menghindari hal yang dapat mengubah situasi yang sudah menjadi tragedi menjadi situasi yang membawa bencana,” jelasnya.
WHO telah memperingatkan rumah sakit di Gaza berada pada 'titik puncaknya'.
Oleh karena itu, WHO menyerukan koridor kemanusiaan untuk mengizinkan masuknya petugas kesehatan dan memfasilitasi evakuasi orang yang sakit dan terluka.
Kementerian Kesehatan yang berbasis di Gaza mengatakan sedikitnya 70 warga Palestina tewas dan 200 lainnya terluka dalam serangan udara Israel terhadap konvoi truk yang membawa warga sipil yang mengungsi menuju dari Gaza utara ke selatan.
Pasukan Israel melancarkan kampanye militer yang berkelanjutan dan kuat terhadap Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan militer oleh kelompok Hamas Palestina di wilayah Israel.
Baca juga: Serangan Hamas Tewaskan Dua Komandan Pasukan Elite Israel, Baku Tembak di Perbatasan Gaza
Konflik tersebut dimulai pada hari Sabtu ketika Hamas memulai Operasi Banjir Al-Aqsa – sebuah serangan mendadak yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut dan udara.
Sejak serangan tersebut, ribuan warga tewas.
Sumber : Tribunnews.com
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post
Hamas
Israel
Gaza
Rumah Sakit
Palestina
warga Palestina mengungsi
perang Hamas dan Israel
Banjarmasinpost.co.id
| Diakui Mayoritas Negara di Dunia, Pemimpin Palestina akan Pidato Virtual di PBB, AS Menentang |
|
|---|
| Respon Donald Trump Usai Penembakan Charlie Kirk hingga Tewas di Kampus Utah |
|
|---|
| Kisah Menyentuh 5 Orang Koma Terlama di Dunia dan Penyebabnya, Ada 40 Tahun Lebih |
|
|---|
| Amerika Ikut Campur Lumpuhkan Fordow, Natanz, dan Isfahan, Perang Israel vs Iran Berpotensi Membesar |
|
|---|
| Rencana Evakuasi WNI di Israel Lewat Jalur Darat Amman Yordania, Ada 192 Orang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.