BTalk

BTalk - Keinginan Politikus Muda Kalsel Ingin Bermanfaat Lebih di Pemilu 2024

Acara BTalk ditayangkan Banjarmasin Post, Selasa (16/10/2023), menghadirkan politikus muda Kalsel Supian Akbari serta akademisi ULM Arief Budiman.

Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID
Acara BTalk ditayangkan Banjarmasin Post, Selasa (16/10/2023), menghadirkan politikus muda Kalimantan Selatan, Supian Akbari, serta akademisi Universitas Lambung Mangkurat, Arief Budiman. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Munculnya caleg muda dalam pemilu selalu menjadi warna tersendiri.

Tak terkecuali pada Pemilu 2024. Satu di antaranya adalah politisi muda PDIP, Supian Akbari.

“Menjadi pengusaha, semua sudah cukup. Pengusaha sudah terpuaskan secara materi dan individu. Manfaat saya hanya untuk diri saya, keluarga, karyawan, keliling saya dan bisnis saya. Hanya segitu saja. Saya main buat impact yang lebih besar dan lebih banyak,” ujarnya kepada jurnalis Banjarmasin Post, Achmad Maudhody, dalam Program Tribun Series Suara Rakyat, Selasa (17/10).

Bagaimana caleg muda bisa memasarkan diri, Arief Budiman yang merupakan dosen Magister Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menyampaikan sejumlah pandangannya dalam wawancara yang ditayangkan di akun Facebook BPost Online, Instagram Banjarmasin Post dan Youtuber Banjarmasin News Video tersebut.

Berikut petikannya:

BPost: Pemilihan Legislatif 2024 apakah akan menjadi kali pertama bagi Akbari untuk maju. Dan di daerah pemilihan mana?

Akbari: Pada 2019 sebenarnya saya ikut kontestasi.

Dari 2019, saya belajar apa itu politik dan ideologi.

Saya bergabung dengan partai politik sejak 2018.

Pada 2024 sudah memantapkan untuk gas pol maju di pileg.

BPost: Selama ini berkecimpung di dunia usaha mengapa jadi bisa ikut ke politik?

Akbari: Menjadi pengusaha, semua sudah cukup. Pengusaha sudah terpuaskan secara materi dan individu.

Manfaat saya hanya untuk diri saya, keluarga, karyawan, keliling saya, dan bisnis saya. Hanya segitu saja.

Saya main buat impact yang lebih besar dan lebih banyak.

BPost: Terkait political marketing, apa yang dibutuhkan caleg muda untuk branding dan menjual?

Arief: Saya melihat mertua Akbari (Rosehan NB dan Aida Muslimah) merupakan politisi.

Itu merupakan modal yang kuat untuk melangkah lebih mantap.

Karena ia merupakan caleg muda, tentu akan membidik kaum muda.

Dia akan menggunakan bahasa yang sama, pendekatan yang sama, serta konsep yang sama.

Hal ini akan memudahkan merebut suara anak muda.

Rosehan yang bukan dari kalangan muda saja bisa melakukan pendekatan terhadap anak muda, apalagi Akbari.

BPost: Apa betul Akbari targetnya pemilih pemula?

Akbari: Kami menyasar dan sudah mapping. Saya sudah melakukan pembahasan di rumah bersama orangtua.

Melihat beberapa tahun ke belakang, telah terjadi perubahan besar baik itu politik, budaya, ekonomi.

Perlu ada penyesuaian. Incumbent yang sudah tua akan menggunakan pakaian dengan warna tertentu misal merah dan hijau.

Ketika kalangan Gen Z enak melihat, maka mereka akan mudah menerima.

BPost: Apa yang akan dijual untuk Gen Z?

Akbari: Yang saya jual untuk Gen Z ini sebenarnya apa yang ada dalam diri saya. Saya paham apa yang ada di pikiran mereka.

BPost: Apa yang perlu dilakukan untuk menggaet Gen Z?

Arief: Berbelanja atau mengikuti pemilihan umum, perlu acuan.

Sebuah riset terbaru di Jakarta melakukan penelitian siapa sih kelompok acuan.

Acuannya, yakni orangtua, tokoh agama dan teman.

Namun, pengaruhnya kepada Gen Z tidak sekuat seperti pada pemilih yang lebih tua.

Semisal, tokoh agama memilih A, maka pemilih yang lebih tua juga akan memilih A.

Sekarang, pemilih pemula tidak seperti itu.

Gen Z mungkin akan bertanya kepada orangtua, tapi tidak akan menjadi acuan.

Dari penelitian itu, justru teman alias besti yang akan berpengaruh besar.

(Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved