Ekonomi dan Bisnis

Sebut Pasar Tradisional Paling Terdampak Digitalisasi Ekonomi, Ini Tips Pengamat Ekonomi ULM

Pedagang di pasar tradisional paling terdampak digitalisasi ekonomi. Pengamat Ekonomi ULM ini mendorong pemerintah lakukan ini

Penulis: Mia Maulidya | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Mia Maulidya
Suasana pasar Tradisional di Banjarmasin. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN -  Kemajuan teknologi dan komunikasi di era saat ini memunculkan peluang bisnis baru seperti semakin banyaknya penggunaan bisnis online.

Sekarang ini banyak orang menyadari bahwa internet dapat membantu mereka meningkatkan pendapatan. Iklan dan promosi pun mulai gencar dilakukan melalui Tokopedia, Instagram, Tiktok, Shopee, Bukalapak. 

Hal tersebutlah yang memicu terjadinya penurunan daya beli di pasar tradisional, apalagi melalui media  penjualan tersebut harga yang ditawarkan lebih murah dibandingkan di pasaran.

Menanggapi hal tersebut Pengamat ekonomi dan dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Hidayatullah Muttaqin mengatakan, perkembangan teknologi dan digitalisasi ekonomi menyebabkan disrupsi dalam perekonomian, termasuk di pasar retail.

Baca juga: Online Shop Memang Harus Diatur

Baca juga: Protes Aktivitas Jual Beli di Bahu Jalan, Pedagang Pasar Kesatriaan Mogok Bayar Retribusi

Baca juga: Viral Lansia Dipaksa Mengemis di Pasar Lama, Identitas Pelaku Dibongkar Satpol PP Banjarmasin

Pasar tradisional adalah satu pasar retail yang cukup terdampak disrupsi tersebut.

Jika tidak ada intervensi dan inovasi untuk pasar tradisional, ada kemungkinan pembeli akan semakin sepi.

"Pemerintah pusat dan pemerintah daerah perlu melakukan revitalisasi pasar tradisional," kata dia.

Revitalisasi tersebut bukan sekedar memperbaiki bangunan pasar, tetapi juga disertai dengan inovasi. Setidaknya ada dua macam inovasi yang dibutuhkan

Pertama, mendorong diterapkannya digitalisasi pasar tradisional. Tujuannya agar kegiatan perdagangan di pasar tradisional dapat dilakukan secara hybrid, yakni offline dan online.

Sehingga para pedagang pasar tradisional dapat mengikuti perubahan ekonomi yang semakin terdigitalisasi. Di sini pemerintah pusat dapat mendorong lahirnya platform e-commerce khusus pasar tradisional

Kedua, inovasi yang berkaitan dengan perbaikan dan perubahan suasana tempat pasar tradisional agar lebih menarik bagi konsumen untuk datang berbelanja di sana.

Baca juga: TikTok Shop Ditutup, Pedagang Baju di Pasar Antasari Banjarmasin Sebut Penjualan Ramai Lagi

"Di mana mereka datang ke pasar tradisonal juga didorong oleh keinginan untuk menikmati suasana berbeda seperti kuliner," imbuh dia.

Tentu saja fondasinya pasar tradisional harus bersih, aman, dan nyaman. Selebihnya inovasi disesuaikan dengan karakter dan kulture konsumen dan masyarakat setempat. (Banjarmasinpost.co.id/Mia Maulidya) 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved