Berita HSS

Antisipasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba, Ini Kata Konseler

Penyalahgunaan narkoba memiliki banyak bahaya dan dampak negatif yang serius.

Penulis: Hanani | Editor: Kamardi Fatih
zoom-inlihat foto Antisipasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba, Ini Kata Konseler
banjarmasin post
Kegiatan konsultasi pecandu narkoba rawat jalan dengan dokter di BNNK Hulu Sungai Selatan (HSS).

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Penyalahgunaan narkoba memiliki banyak bahaya dan dampak negatif yang serius. Baik bagi individu yang menggukannya maupun masyarakat, bahkan negara karena menurunkan kualitas sumber daya manusia.

Hal tersebut ditegaskan Rianiwati SKep Ners, Konseler Adiksi Narkoba dari BNNK Hulu Sungai Selatan.

Menurutnya, dari kesehatan fisik bisa menyebabkan kerusakan serius, seperti penurunan fungsi pernapasan, menurunkan kesadaran hingga hilang ingatan. Juga dehidrasi akibat ketidak seimbangan elektrolit. Merusak otak secara permanen dalam pemakaian jangka panjang.

Kemudian, dikatakannya, mengganggu kualitas hidup dan kematian terjadi apabila pemakaian dalam kadar berlebihan atau over dosis.

Diakuinya, penggunaa narkoba bisa pulih dengan cara rehabilitasi. Tentunya, dengan berbekal motivasi dan niat yang kuat serta dukungan dari orang-orang terdekat.

“Ketika diketahui ada warga yang terjerat kasus narkoba disarankan secepatnya untuk direhabilitasi. Menghindari lingkungan yang dapat merugikan korban. Lama pengobatan biasanya antara tiga sampai enam bulan, tergantung progres perkembangan para pecandu (klien),” katanya.

Ditegaskannya, peran orangtua dan keluarga juga sangat penting, dalam mendukung dan memotivasi pecandu untuk sembuh dari ketergantungan zat adiktif tersebut.

“Sedangkan untuk pencegahan agar anggota keluarga tak terjerumus narkoba, terpenting menanamkan pendidikan moral dan spiritual sejak din, melalui ajaran Agama. Apalagi, pada zaman sekarang, anak muda makin banyak tidak sadar, perbuatan mereka itu salah, merugikan diri sendiri, keluarga dan masyarakat,” katanya.

Dukungan pemerintah daerah juga dibutuhkan, di antaranya melakukan sosialisasi di masyarakat dari sisi pencegahan. Termasuk memberikan pelatihan keahlian, sebagai bekal usaha, atau mencari nafkah. Dengan begitu, diharapkan mantan pecandu agar tidak mengulangi perbuatannya lagi. (hanani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved