Berita Banjarmasin
Puncak Hari Kesehatan Nasional di Banjarmasin, Stunting dan Bebas Jamban Jadi Fokus
Pemko Banjarmasin menggelar puncak Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Panggung Terbuka Siring Pemko Banjarmasin
Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Hari Widodo
"Itu sudah memenuhi kriteria. Makanya nanti akan kami lihat. Jika memungkinkan, itu akan kami terapkan di daerah lain," pungkasnya.
Sementara itu, untuk stunting ditarget turun ke angka 14 persen pada 2024 dari 22 persen angka stunting saat ini.
Berbagai program penanganan stunting terus digencarkan. 22 persen ini ada di 14 lokasi khusus.
Untuk pencegahannya, berbagai upaya sudah dilakukan. Bahkan, selain dana yang diberikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Banjarmasin. Pihaknya juga meminta agar ASN turut berkontribusi.
Menurutnya, dengan kontribusi dari berbagai pihak. Mulai dari CSR, APBD, hingga kontribusi dari ASN juga akan membuat angka stunting bisa turun pada 2024 nanti menjadi 14 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, dr Tabiun Huda mengatakan, penanganan stunting tahun depan dari APBD bakal naik dari tahun ini Rp 5,5 miliar menjadi Rp 8 miliar.
Ia menyebutkan penangganan stunting lebih pemberian makanan tambahan kepada keluarga stunting maupun keluarga berisiko stunting.
Makanan tambahan yang diberikan sesuai dengan bernutrisi dan gizi. Termasuk pemberian vitamin
Tak hanya itu penanggulangan sejak dini juga dilakukan melalui pemberian tablet tambah darah bagi anak-anak sekolah. Termasuk mensosialisasikan kepada masyarakat luas terkait stunting, pencegahannya, serta penanggulangannya.
Untuk jamban apung, sudah 42 persen dimana ini dimulai pada 2022 lalu. Tahun depan akan ditarget mencapai 70 persen pada bulan April dan 80 persen pada bulan Juli.
Daerah yang ikut mendeklarasikan stop buang air besar sembarangan pada rangkaian HKN di Balai Kota ada tujuh kelurahan. Yakni Kelurahan Seberang Masjid, Kelayan Luar, Kuin Utara, Basirih Selatan, Belitung Utara, Sungai Lulut, dan Benua Anyar.
"Ketika sudah mencapai 80 persen maka akan masuk indikator kota sehat. Karena bebas jamban termasuk kategori Kota Sehat. Saat ini progresnya terus kami genjot," katanya.
Selain itu menurutnya, kegiatan bebas jamban juga agar masyarakat bisa hidup sehat.
"Ini menghilangkan budaya buang air besar sembarangan. Kemudian orang yang tidak punya jamban sehat akan kami carikan solusi supaya mereka tidak buang air besar sembarangan," katanya.
Tentu untuk mengubah ini semua perlu waktu. "Jadi perlu pendekatan dan inovasi kepada masyarakat," pungkasnya.
Hari Kesehatan Nasional (HKN)
stunting
bebas jamban
Berita Banjarmasinpost Hari Ini
Pemko Banjarmasin
| Hasil Evaluasi Tiga Triwulan, Dua Direktur PAM Bandarmasih Diberhentikan |
|
|---|
| Penjual Sapu Lidi di Banjarmasin Meninggal dalam Selokan, Jenazah Dibawa ke RSUD Ulin |
|
|---|
| Sempat Alami Penumpukan, Kondisi Sampah di Beberapa Titik TPS Kota Banjarmasin Mulai Berkurang |
|
|---|
| Permintaan Pertamax di Kalsel Melonjak, Pertamina Pastikan Pasokan Aman |
|
|---|
| Daur Ulang Bahe'mart Sungai Andai Banjarmasin Bikin Bak dari Botol Bekas, Hasil Sedekah Sampah Warga |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.