Breaking News

Berita Internasional

Pasca Genjatan Senjata di Gaza, Israel & Hamas Saling Bebaskan Sandera, Tahanan Wanita dan Anak-anak

Israel dan Hamas Palestina mulai membebaskan sandera usai pengumuman gencatan senjata kedua belah pihak, sandera dibebaskan termasuk wanita dan anak

Editor: Irfani Rahman
(MAHMUD HAMS / AFP)
Orang-orang mencari korban dan penyintas melalui puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan Israel di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza tengah pada 2 November 2023. sdaaty ini gencatan senjata dilakukan kedua belah pihak, para sandera mulai dibebaskan 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pasca gencatan senjata antara Israel dan Hamas, kedua belah pihak mulai melakukan pembebasan sandera.

Para sandera dibebaskan kedua belah pihak termasuk para tahanan wanita, anak-anak dan pekerja dari luar negeri.

Seperti Jumat (24/11/2023) Hamas, Palestina mulai membenaskan para sandera di hari pertama gencatan senjata.

Gencatan senjata ini merupakan penghentian perang antara Israel dan Hamas setelah berperang sekitar 7 minggu dan menewarkan ribuan orang.

Pembebasan dilakukan dalam suasana gencatan senjata di seluruh Jalur Gaza untuk pertama kalinya dalam tujuh pekan terakhir.

Baca juga: Tujuh Minggu Perang Terbuka, Israel dan Hamas Gencatan Senjata 4 Hari, Saling Bebaskan Sandera

Baca juga: Israel Serang Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Generator Listrik Mati 8 Orang Tewas

Para sandera dipindahkan keluar dari Gaza dan diserahkan kepada pihak berwenang Mesir di penyeberangan perbatasan Rafah, ditemani oleh delapan anggota staf Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dalam sebuah konvoi empat mobi.

Dilansir dari Reuters, Qatar, yang bertindak sebagai mediator kesepakatan gencatan senjata, mengatakan 13 warga Israel telah dibebaskan, beberapa di antaranya berkewarganegaraan ganda, ditambah 10 warga Thailand dan seorang warga Filipina.

Tiga puluh sembilan tahanan wanita dan anak-anak Palestina dibebaskan dari penjara Israel.

"Kami baru saja menyelesaikan pemulangan gelombang pertama tawanan kami. Anak-anak, ibu-ibu mereka dan perempuan lainnya. Masing-masing dari mereka adalah sebuah dunia tersendiri," kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

"Namun saya tegaskan kepada Anda, para keluarga, dan kepada Anda, warga Israel: Kami berkomitmen untuk mengembalikan semua sandera kami," tambahnya.

Sandera Israel yang dibebaskan termasuk empat anak yang didampingi oleh empat anggota keluarga, dan lima wanita lanjut usia lainnya.

Corinne Moshe, menantu perempuan dari Adina Moshe yang berusia 72 tahun, mengatakan bahwa suaminya dan saudara-saudaranya sedang menunggu di rumah sakit untuk dipertemukan dengan ibu mereka.

"Saya sangat merindukannya, saya ingin dia segera kembali. Saya ingin makan malam dengannya dan seluruh keluarga lagi," katanya.

Baca juga: Israel Kembali Serang Kamp Jabalia di Gaza, 2 Sekolah PBB Ikut Dibombardir Tewaskan 80 Warga

Baca juga: Update Korban Serangan Israel ke Palestina, 12.300 Warga Tewas, 30.000 Luka-luka, Jenazah Berserakan

Militer Israel mengatakan bahwa para sandera yang dibebaskan menjalani pemeriksaan kesehatan di dalam wilayah Israel sebelum dibawa ke rumah sakit untuk dipertemukan dengan keluarga mereka.

Berdasarkan ketentuan gencatan senjata Israel-Hamas selama empat hari, 50 sandera perempuan dan anak-anak akan dibebaskan sebagai imbalan atas pembebasan 150 perempuan dan anak-anak Palestina yang berada di antara ribuan tahanan di penjara-penjara Israel.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved