Heboh Temuan Bayi di Panyipatan

Begini Kronologi Penemuan Bayi di Langgar Desa Panyipatan Tala, Andi Kaget Dibangunkan Sang Ibu

Langgar Nurul Iman dekat tempat wudhu di lingkungan RT 09 Dusun 4 Desa Panyipatamenjadi tempat ditemukannya bayi malang berjenis kelamin laki-laki

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
Muhammad Yusri untuk BPost
ANGGOTA Polsek Panyipatan mengecek bayi yang ditemukan di teras Langgar Nurul Iman Desa Panyipatan, Sabtu (9/12) dinihari. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Tengah malam tadi, Sabtu (9/12/2023), suasana di Desa Panyipatan, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), sunyi sepi seperti biasa.

Namun sekitar pukul 01.00 Wita berubah heboh menyusul temuan bayi.

Teras Langgar Nurul Iman dekat tempat wudhu di lingkungan RT 09 Dusun 4 menjadi tempat ditemukannya bayi malang berjenis kelamin laki-laki itu.

Penemuan bayi yang belum diketahui siapa orangtuanya ini berawal ketika bayi itu menangis, menghentak keheningan malam. Tangisan itu pun membangunkan Nurnani (65) dari lelap tidurnya.

Rumahnya kebetulah bersebelahan dengan langgar itu. Jaraknya sekitar lima meter. Posisi langgar Nurul Iman di sisi kanan rumah.

Baca juga: BREAKING NEWS : Heboh Temuan Bayi di Langgar Desa Panyipatan Tanahlaut, Tangisnya Memecah Malam

Baca juga: Ditemukan di Langgar Desa Panyipatan Tala, Kondisi Bayi Ini Sehat dan Tali Pusat Telah Terlepas

Nurnani kemudian membangunkan anaknya, Andi.

"Saya kaget dan terbangun, ibu panggil-panggil. Lalu itu menceritakan mendengar suara bayi menangis dari arah langgar," papar Andi.

Kakaknya, Datul, yang rumahnya berada di sebelah kemudian juga dibangunkan. Lalu, bersama-sama ke langgar mendekati sumber suara tangisan itu.

Benar saja, Andi melihat sesosok bayi yang terbungkus kain (sarung) warna cokelat dan lampin warna biru.

"Persis posisinya dekat tempat pewuduhuan," sebutnya.

Baca juga: Bayi di Panyipatan Dirujuk ke RSUD di Pelaihari, Polisi Gali Informasi Warga

Pihaknya kemudian memberitahukan kepada aparatur desa dan kepolisian. Tak lama berselang, petugas datang.

Selanjutnya disepakati untuk membawa bayi malang itu ke bidan Desa Panyipatan, Susi. "Kakak saya yang mengangkat bayi itu. Lalu dibawa pak polisi ke bidan," papar Andi. (Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved