Berita Banjarmasin

Daftar Usaha yang Dilarang Memakai Gas Subsidi 3 Kg Mulai 1 Januari 2024 di Kalsel, Ada Jasa Las

Berikut rincian jenis usaha yang yang dilarang keras memakai gas subsidi 3 Kg mulai 1 Januari 2024, ini kuota Kalsel

|
Penulis: Salmah | Editor: Edi Nugroho
banjarmasinpost.co.id/ghanie
Ilustrasi: Tingginya antusiasme masyarakat untuk mendapatkan gas melon tersebut membuat mereka pun harus berjejal di depan pagar Kantor Kecamatan Martapura Barat. 

Serupa dengan petani, sebagian kelompok nelayan dapat menggunakan elpiji 3 kg untuk melancarkan mata pencaharian.

Nelayan sasaran adalah orang yang mata pencahariannya menangkap ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Nelayan pengguna elpiji subsidi tercatat memiliki kapal penangkap ikan berukuran paling besar 5 gros ton (GT), serta menggunakan mesin penggerak dengan daya paling besar 13 Horse Power.

Cara daftar untuk beli elpiji 3 kg

Dikutip dari laman MyPertamina, masyarakat yang akan mendaftar sebagai penerima subsidi tepat elpiji 3 kg wajib membawa KTP dan Kartu Keluarga (KK) ke pangkalan resmi.

Sub-penyalur atau pangkalan resmi akan mendaftarkan data identitas masyarakat yang tercantum pada nomor KTP dan KK ke Merchant Apps MyPertamina sebagai kelompok penerima bantuan subsidi tepat elpiji 3 kg.

Jika sudah terdaftar, masyarakat yang ingin membeli elpiji 3 kg hanya perlu menunjukkan KTP di pangkalan resmi.

Berikut tata cara pendaftaran agar dapat membeli elpiji 3 kg mulai 1 Januari 2024:

Kunjungi sub-penyalur atau pangkalan elpiji 3 kg terdekat
Sampaikan kepada pihak penyalur terkait pendaftaran pembelian elpiji 3 kg
Tunjukkan KTP dan KK Pihak pangkalan akan membantu proses pendaftaran.

Pengawasan Kalsel
Pembatasan pembelian gas LPG 3Kg atau gas melon akan diberlalukan pada 1 Januari 2024, jadi gas tersebut hanya untuk yang sudah terdata.

Area Manager Comm, Rels & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra, mengatakan, pihaknya masih melakukan pendataan dan mengenai implementasinya akan ditetapkan pusat.

"Mengenai 1 Januari 2024, masih menunggu instruksi dari pusat," jelasnya.

Saat ini Patra Niaga melalui pangkalan LPG masih melakukan pencatatan identitas konsumen dengan KTP lalu diinput ke sistem merchant apps yang akan terhubung dengan data P3KE dari Kemenko PMK.

Kuota LPG kalsel tahun 2023 sebanyak 104.402 metric ton. Untuk 2024 masih menunggu keputusan dari Kementerian ESDM.

"Apakah ada pengurangan atau tetap dibandingkan tahun 2023, masih menunggu dari kementerian ESDM," tegas Arya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved