Tajuk

Evaluasi Awal Tahun

Di awal tahun ini pihak aparat kepolisian hingga kejaksaan memaparkan hasil; kinerja mereka selama tahun 2023

|
Editor: Irfani Rahman
Banjarmasinpost.co.id/Dok
Tajuk Evaluasi Awal Tahun 

BANJARMASINPOST.CO.ID - KAPOLRES Tabalong AKBP Anib Biastian, Selasa (2/1), memaparkan data mengenai berbagai tindak pidana yang terjadi di wilayah tugasnya selama 2023. Angka-angka itu dibandingkannya dengan 2022.

Anib pun menyampaikan apa yang dilakukan jajarannya untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.

Sebelumnya yakni pada Kamis (28/12), Kapolda Kalsel Irjen Winarto menyampaikan data serupa untuk ruang lingkup provinsi. Ada peningkatan tindak pidana 2023 dibandingkan 2022.

Jika pada 2022 sebanyak 5.043 kasus, pada 2023 ada 6.039 kasus. Narkoba masih menjadi kasus menonjol.

Sebagai bukti, pada saat bersamaan kapolda memusnahkan 26,63 kilogram sabu, 579 butir ekstasi dan 6.969 butir Carisoprodol, yang merupakan hasil tangkapan September-Desember 2023.

Tidak hanya kepolisian, jajaran kejaksaan di Kalsel juga memaparkan data mengenai perkara yang mereka tangani.

Kajati Kalsel Mukri memaparkan pada 2022 pihaknya melakukan penyelidikan 43 perkara, penyidikan 40 perkara, penuntutan 48 perkara dan eksekusi 41 perkara.

Sedangkan pada 2023 melakukan penyelidikan 53 perkara, penyidikan 28 perkara, penuntutan 46 perkara dan eksekusi 52 perkara.

Dia pun menyampaikan ada penurunan jumlah perkara tindak pidana korupsi (tipikor) pada 2023. Namun jumlah uang negara yang berhasil diselamatkan meningkat. Pada 2022 sekitar Rp 1 miliar, pada 2023 mendekati Rp 9 miliar.

Tidak hanya di institusi penegakan hukum, pemerintahan pun melakukan hal yang sama mulai dari pemerintah kabupaten kota, provinsi hingga pemerintah pusat.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, Selasa, memaparkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2023 ditutup defisit sebesar Rp 347,6 triliun dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Apa yang diilakukan aparat pemerintah tersebut bagus. Ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja selama setahun ke belakang. Namun ada yang terasa sedikit kurang.

Sebagian besar laporan akhir tahun tidak disertai evaluasi. Aparat pemerintah hanya menyampaikan data dan tentu saja prestasi yang dinilai sendiri. Padahal sebagusnya ada koreksi diri. Apa yang kurang dilakukan pada 2023.

Dengan mengevaluasi diri maka dapat dipetakan apa yang mesti dilakukan pada 2024.
Selain evaluasi dan koreksi kinerja, perlu juga disampaikan apa program yang akan dilakukan setahun ke depan. Ini tidak hanya penting untuk institusi itu sendiri, tetapi juga stakeholder.

Instansi terkait tentunya juga bisa menyesuaikan diri. Kerja sama yang lebih solid tentu akan memudahkan pekerjaan di masa mendapat.

Apalagi tantangan ke depan semakin sulit. Mumpung masih awal tahun, evaluasi, koreksi bisa segera dilakukan sekaligus membikin program kerja. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved