Kriminalitas di Banjarmasin

Reka Adegan Pengeroyokan Mantan Atlet Tinju Banjarmasin, Balok Kayu Bikin Almarhum Terduduk

Polsek Banjarmasin Tengah melakukan reka adegan pengeroyokan yang menewaskan mantan atlet tinju Kota Banjarmasin, Heri Pramono

Penulis: Rifki Soelaiman | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Rifki Soelaiman
Polsek Banjarmasin Tengah gelar rekonstruksi kasus pembunuhan yang tewaskan mantan atlet tinju Banjarmasin, Heri Pramono, Kamis (4/1/2023). 

Merasa dikeroyok, Heri semakin mengamuk, ia menampar wajah Yudha dan membantingnya ke jalanan. 

Melihat Heri yang masih melawan, Yudha pun mengambil balok kayu sepanjang kurang lebih satu meter yang berada tak jauh dari lokasi. Kayu tersebut langsung dipukulkan Yudha ke arah kepala Heri hingga membuat Heri terduduk. 

Melihat Heri yang terduduk dan mengeluarkan banyak darah di kepalanya, ketiga pelaku itu lantas pergi meninggalkan lokasi. 

Sementara Heri yang terduduk segera dibopong oleh Hendra (saksi) ke atas kendaraan lalu meninggalkan lokasi kejadian. 

Kapolsek Banjarmasin Tengah Kompol Eka Saprianto melalui Kanit Reskrim Iptu Hendra Agustian Ginting menyebut ada di 18 adegan yang direka ulang untuk menggambarkan kejadian di lokasi. 

“Reka adegan ini kita gambarkan berdasarkan keterangan para saksi dan pelaku,” ujarnya seusai rekonstruksi berlangsung. 

Motifnya sendiri kata Ginting dimulai dari ketersinggungan korban kepada pelanggan, karena saat itu korban melemparkan uang Rp2 ribu ke arah pelanggan.

“Pemicu pengeroyokannya ini sendiri lantaran pelaku tak terima rekannya dibanting oleh korban, hingga pengeroyokan terjadi,” tukasnya.

Dari perkara tersebut, para pelaku terancam Pasal 170 ayat (2) ke-3 dan/atau 338 atau 351 ayat (3). 

“Proses hukum sampai saat ini terus berjalan, terutama untuk pelaku ABH yang ada pengecualian,” jelas Ginting. 

Ia juga menyebut akan ada kemungkinan kubur korban dibongkar jika jaksa memintanya. 

“Soalnya saat mengetahui kejadian ini korban sudah mau disemayamkan. Kita tidak sempat melakukan visum,” bebernya.

Sementara itu, ayah korban, Suprianto (65) mengharapkan para pelaku ini mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya. 

Lebih lanjut dijelaskannya, Heri yang meninggalkan empat orang anak itu baru-baru saja mengamen. 

“Mengamen ini sebagai pelampiasannya yang bermasalah dengan istrinya. Jadi dia mengamen ini sebagai penghibur dirinya,” kata Yanto. 

Baca juga: Polisi Tetapkan 3 Orang Tersangka Atas Pengeroyokan di Jembatan Kembar Kayutangi Banjarmasin

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved