Berita HSS

Pelajar SDN Banua Hanyar 2 Daha Selatan HSS Mulai Gatal-gatal, Belum Tahu Kapan Banjir Surut

Banjir di Desa Banua Hanyar, Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) masih merendam SDN Banua Hanyar 2.

Penulis: Hanani | Editor: Edi Nugroho
Istimewa
Siswa SDN Banua Hanyar 2 saat belajar di tengah banjir, Senin (22/1/2024). Ketinggian air dilaporkan meningkat menjadi 20 sentimeter dalam kelas tersebut. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Banjir di Desa Banua Hanyar, Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) masih merendam SDN Banua Hanyar 2. Bahkan pada hari ke-10, Senin (22/1) ketinggian air meningkat sekitar 10 sentimeter dari lantai hingga menjadi 20 sentimeter.

“Tadi kami bersama siswa mengukur ketinggian air menggunakan penggaris,” kata Guru Abdurrahman.

Sekolah di kawasan rawa ini tetap belajar seperti biasa atas permintaan murid. “Kesepakatan dengan orangtua siswa tentang pilihan belajar daring atau belajar normal memang belum ada. Kami akan koordinasikan. Tapi seperti tahun-tahun sebelumnya, orangtua lebih senang anak mereka belajar di sekolah ketimbang di rumah. Anak-anak sendiri tetap semangat ke sekolah seperti biasa,” kata Abdurrahman.

Terlebih air limpahan dari sungai Amuntai, Hulu Sungai Utara dan Tabalong ini tidak diketahui past kapan surutnya. Namun biasa satu bulan.

Baca juga: Jalur Disabilitas Sekumpul Martapura Banjar Sudah Kokoh, Trotoar Terasa Nyaman

Baca juga: Memastikan Dana Halal Kampanye

Akibat sering kena air, sebagian siswa mengaku kaki mereka gatal-gatal. Ada pula yang mengaku demam. Gatalan juga dirasakan sejumlah guru.“Termasuk saya sedang merasakan deman dan gatal-gatal,” katanya. Sekolah sudah berkoordinasi dengan puskesmas untuk bantuan obat-obatan.

Belajar di ruang kelas yang lantainya berair tinggi tentu tidak mengenakkan. Selain kaki terancam gatal-gatal, rok dan celana murid senantiasa basah. Ini seperti dirasakan Mahmudah, murid kelas 5.

“Tidak enaknya rok selalu basah. Tidak bisa pakai sepatu. Tapi lebih suka di sekolah karena belajarnya bersama teman-teman. Kalau di rumah, kan sendirian,” ungkap Mahmudah.

Orangtuanya, menurut Mahmudah, juga tidak keberatan. “Soalnya sudah terbiasa tiap tahun seperti ini. Saya dan teman-teman juga bisa berenang, jadi tidak apa-apa,” tuturnya lagi.

Kepala Dinas Pendidikan HSS H Akhmad Supian, Senin, mengatakan sekolah yang terdampak banjir di Daha ada 27, meliputi TK/PAUD, SD dan SMP. Ada yang terendam halaman, selasar, sejumlah ruang kelas bahkan seluruh ruang kelas.

Jika ketinggian air di ruang kelas lebih dari 5 sentimeter, dia mempersilakan belajar secara daring.

Banjir juga berdampak pada sekolah lain seperti di Kecamatan Simpur, Kalumpang.

Baca juga: Menghargai Pejalan Kaki

Banjir juga masih melanda Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) HST Ahmad Apandi, Senin, mengatakan lima kecamatan terdampak banjir dan satu kecamatan terdampak tanah longsor. “Totalnya ada 17 desa terdampak banjir dan satu desa terdampak tanah longsor,” jelasnya.

Sementara banjir yang melanda Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) juga merendam Mapolsek Sungai Pandan dan asrama anggota. Kondisinya dipantau Kapolres HSU AKBP Meilki Bharata, Senin. Sebagai bentuk kepedulian, dia memberikan bantuan kepada anggotanya. (han/nan/dny)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved