Bulog Kalsel Tahan Laju Inflasi dengan 1.977 Ton Beras

BANJARMASINPOST.CO.ID-  Beras adalah salah satu komoditas pemicu inflasi di Indonesia termasuk Kalimantan Selatan. Mengatasi hal tersebut Bulog pusat meyuplai beras ke sejumlah provinsi untuk menahan laju inflasi beras yang masih berlangsung hingga 2024 ini.

Irdiani Nurmansyah, Manajer Administrasi dan Keuangan Perum Bulog Kanwil Kalsel, menjelaskan, sejak 2023 lalu telah menjalankan beberapa program bantuan pangan.

"Bantuan beras cadangan pemerintah 13 ribu ton, kemudian program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 23 ribu ton,* jelasnya.

Data BPS, dari subsidi diberikan pemerintah dampaknya dapat menurunkan dan memperlambat laju inflasi beras pada pertengahan 2023 yaitu dari -1.31 Juni, menjadi -0,052 Juli dan -0,04 Agustus.

Tahap dua, bantuan lagi pada September sampai Desember namun penurunan tidak signifikan, yakni pada 0ktober 0,136, November 0,16 dan Desember 0,008. Tapi hal itu memperlambat atau menahan laju inflasi pangan.

Pada 2024 ini Bulog Kalsel menyelenggarakan operasi pasar beras baik dari dana subsidi maupun tanpa subsidi berupa pasar murah.

Baca juga: Harga Terkini Kebutuhan Pokok Di HST, Cabe Berangsur Turun, Ikan Nila Bergerak Naik

Baca juga: Ibu di Depok Ini Terekam CCTV Lahirkan Bayi Sendiri & Langsung Meninggalkannya, Terungkap Motifnya

"Bulog Kals diberi penyaluran SPHP pangan sebanjak 1.977 ton per bulan mulai Januari sampai Juni. Diharapkan bantuan ini kembali menahan laju inflasi," tandasnya.

 (banjarmasinpost.co.id/salmah saurin)