Kasus DBD di Kalsel

Pasien DBD di RSUD H Damanhuri Terus Bertambah, Juga Tampung Penderita Asal Kalteng

Saat ini pasien DBD di RSUD H Damanhuri Barabai terus bertambah, bahkan RS ini juga terima pasien dari Kalimantan Tengah

Editor: Irfani Rahman
BANJARMASINPOST.CO.ID/HANANI
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Damanhuri di Kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI  - Menyusul tibanya musim penghujan, angka demam berdarah dengue (DBD) terus naik di sejumla daerah. Di Hulu Sungai Tengah (HST), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Damanhuri Barabai hingga saat ini menampung 174 pasien DBD.

Direktur RSUD H Damanhuri Barabai, dr Nanda Sujud Andi Yudha Utama mengatakan bahwa pasien dari HST ada 153 orang.

“Bertambah 38. Ini meningkat dari sebelumnya sebanyak 115 orang,” jelasnya.

Dokter Nanda mengatakan dari total kasus DBD yang tercatat, ada tambahan pasien rujukan dari berbagai daerah yang masuk.

“Rincian pasien yang masuk antara lain, dari Kabupaten Balangan ada 12 orang, Hulu Sungai Utara (HSU) empat orang, Hulu Sungai Selatan (HSS) dua orang, sedangkan provinsi tetangga, yakni Kalimantan Timur (Kaltim) satu orang dan dua orang dari Kalimantan Tengah (Kalteng),” jelasnya.

Nanda mengatakan pasien pada umumnya mengalami demam berdarah, dimulai dengan demam tinggi hingga 40 derajat celcius yang biasanya berlangsung selama dua hingga tujuh hari.

Baca juga: Angkot Terminal Antasari Tak Sanggup Perpanjang Izin Trayek, Sopir Hanya Dapat Rp 46 Ribu

Baca juga: Mantan Dirjen Jadi Tersangka Sistem Proteksi TKI, KPK Bantah Perkara Kemenakertrans Terkait Cak Imin

“Pada fase tersebut, biasanya disertai dengan nyeri pada tubuh, termasuk otot, tulang, sendi, tenggorokan dan kepala, selain itu juga akan muncul bintik-bintik kemerahan di kulit,” jelasnya.

Ia menambahkan, sebagai langkah antisipasi lonjakan kasus susulan, RSUD telah menyiapkan beberapa ruangan cadangan, obat-obatan dan tenaga kesehatan. “Saat ini, pasien demam berdarah dengan kondisi berat yang masuk ruang intensif atau ICU, ada 17 orang per tanggal 22 Januari,” tambahnya.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat, agar melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan sekitar dengan menerapkan gerakan 3M Plus.

Sementara di Tanahlaut (Tala) beredar kabar seorang warga di Desa Benua Tengah, Kecamatan Takisung, meninggal akibat terkena DBD.

Informasi dihimpun Kamis (25/1), warga meninggal tersebut berjenis kelamin perempuan dan masih berusia muda. Sekitar sepekan lalu almarhumah mengembuskan napas terakhirnya.

Kepala Desa Benua Tengah Ismanu ketika dikonfirmasi melalui telepon tak menepis kabar tersebut. “Ya memang ada warga di desa kami yang meninggal. Tapi, belum bisa dipastikan karena DBD atau penyakit lainnya,” ucapnya.

Ia mengatakan di desanya sejak beberapa pekan lalu memang mulai muncul kasus DBD. Awalnya di lingkungan RT 1, namun kemudian menyebar ke RT 2,3, dan 19. “Saat ini juga masih ada yang kena DBD. Sebagian sudah sembuh, sebagian masih ada yang dalam perawatan,” jelas Ismanu.

Senada, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Tala Antonius Jaka mengatakan satu warga Desa Benua Tengah yang meninggal tersebut belum bisa dipastikan dikarenakan DBD.

“Infonya sempat dibawa ke rumah sakit swasta di Kota Pelaihari. Masuk pagi, sorenya meninggal,” papar Jaka.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved