Pemilu 2024

Mantan Anggota KPU Kalsel Sebut Aksi di Sejumlah Kampus di Tanah Air Pengaruhi Kepercayaan Publik

Mantan anggota KPU Kalsel menilai aksi sejumlah kampus merupakan bentuk partisipasi politik dalam mengawal dan memajukan demokrasi di Tanah Air.

Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Edi Nugroho
ISTIMEWA
Pengamat politik yang juga mantan Komisioner KPU Provinsi Kalimantan Selatan periode 2018-2023, Edy Ariansyah. 

BANJARMASINPOST.CO.ID- Gelombang aspirasi sivitas akademika dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia terkait situasi politik menjelang Pemilu 2024, terus kencang. Di Kalimantan Selatan, ada Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang menyampaikan peringatan.

Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Indonesia (UI), dan beberapa kampus lain juga menyampaikan sikap atas pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Pengamat politik yang juga mantan anggota KPU Kalsel, Edy Ariansyah, menilai aksi yang dilakukan sejumlah kampus tersebut merupakan bentuk partisipasi politik dalam mengawal dan memajukan demokrasi di Tanah Air.

“Semua itu masih tetap pada koridor demokrasi kita. Tentu tujuannya untuk mengawal agar bagaimana demokrasi pada momentum peralihan kekuasaan ini tetap berjalan baik,” katanya, Jumat (2/2).

Baca juga: Euforia Sejarah dan Kekecewaan VAR

Baca juga: Satlantas Polres Batola Cegat Pria Asal Belawang Bawa Sabu, Melintas di Jalan Trans Kalimantan

Selain itu, tindakan dari para akademisi tersebut bisa jadi sebagai kontrol terhadap tata kelola negara agar proses penyelenggaraan negara berjalan sesuai dengan nalar demokratis. “Nalar demokratif itu harus bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Kemudian, harus memperhatikan prinsip keadilan,” ujarnya.

Menurut Edy, gelombang aspirasi yang digulirkan kalangan akademisi itu bisa mempengaruhi kepercayaan masyarakat. Artinya, tindakan tersebut boleh dianggap sebagai ‘warning’ terhadap pemerintah.

“Tinggal pemerintah saja lagi, apakah memberikan respons terhadap gelombang aspirasi itu atau mengabaikan,” tuturnya.

Di sisi lain, Edy menyebut tidak ada kata terlambat dalam membangun peradaban demokrasi, kendati masa Pemilu 2024 tinggal sebentar lagi. “Ini kan bagian dari partisipasi masyarakat untuk memastikan proses pemilu berjalan sesuai koridor. Jadi tak ada kata terlambat,” ujarnya. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Rifki)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved