Berita Kotabaru

Jelang Ramadan 1445 Hijriah, Harga Sembako di Kotabaru Terus Naik

Harga kebutuhan pokok di Kalimantan Selatan terus naik. Ini diyakini terus berlangsung menjelang Ramadan 1445 Hijriah

Penulis: Herliansyah | Editor: Edi Nugroho
(banjarmasinpost.co.id/salmah saurin)
Iustasi: Para pedagang eceran mulai ramai berbelanja di agen sembako di Martapura 

“Tahun sebelumnya kami bisa menjual ratusan toples aneka kue kering, bahkan berani menyetok lebih. Tahun ini saya berproduksi sesuai pesanan saja,” kelujnya.

Dulu harga per toples Rp 40 ribu, tahun ini kemungkinanan dengan terpaksa dinaikkan. “Ada pun pesanan saat ini datang dari orang terdekat saja, sedangkan dari pelanggan luar belum ada,” pungkasnya.

Baca juga: Punya Utang ke Pihak Ketiga Rp 300 Miliar, Pemko Banjarmasin Janjikan Pembayaran Maret 2024

Risma, pemilik Toko 71 Jalan Ahmad Yani, Martapura, yang merupakan agen beberapa sembako, juga tak berani menstok terlalu banyak. “Paling yang banyak dibeli itu gula, minyak goreng, sirup botol dan tepung,” ujarnya, Rabu.

Biasanya seminggu menjelang Ramadan akan mengalami peningkatan permintaan hingga dua kali lipat, baik dari pedagang eceran serta warga yang biasa membagi untuk arisan gula. “Kami tidak terlalu banyak menstok barang karena harga setiap hari tidak menentu,” ungkap Risma.

Saat barang habis, baru Risma memesan ke distributor yang jumlahnya sesuai kebutuhan pasar. “Peningkatan permintaan biasa hanya ramai pada tujuh hari sebelum Ramadan dan tujuh hari sebelum lebaran,” jelasnya.

Hal sama dengan Aisyah, pedagang eceran sembako. Saat ini paling banyak distok adalah gula pasir dan minyak goreng, karena dua item itu saat bulan puasa lebih banyak permintaannya.

Di Toko Mitra Tani, Banjarbaru, beras setiap hari selalu tersedia dari berbagai jenis beras baik lokal maupun beras Jawa.

Menurut pemilik toko, Haji Ahur, saat ini berbagai jenis beras yang distok berjumlah 30 ton. Itu masih berupa stok penjualan harian cukup satu minggu ke depan. “Biasanya untuk keperluan Ramadan untuk beras lokal 30 ton dan beras Jawa mencapai 100 ton,” katanya, Rabu.

Hanya untuk beras Jawa harga masih mahal. Beras Jawa kemasan atau premium untuk harga grosir masih tinggi.

“Kabarnya berasnya ada saja di sana (Jawa), tapi harganya memang lagi mahal, Rp 15.500 per kilogram, kalau ditambah ongkos kirim, berarti sampai ke Kalsel Rp 16.000 per kilogram,” jelasnya.

Jadi untuk stok beras Jawa tidak banyak karena masih menunggu harga, menyesuaikan untuk harga partai atau eceran,” ujarnya. (sah/dea)

 

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved