Berita Banjarmasin
Sebut Kesadaran Mengenai Bahaya Kanker Pada Anak di Kalsel Rendah, Ini Harapan Dokter RSUD Ulin
dr Wulandewi SpA (K), Dokter Spesialis Anak RSUD Ulin Banjarmasin menyebut Kesadaran mengenai bahaya kanker pada anak masih rendah di Kalsel
Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID-Kesadaran mengenai bahaya kanker pada anak masih rendah di Kalimantan Selatan.
Hal ini diungkapkan dr Wulandewi Marhaeni SpA (K), Dokter Spesialis Anak RSUD Ulin Banjarmasin, Rabu (28/2).
Stigma buruk tentang kanker, menurutnya, masih melekat di benak sebagian masyarakat. Tak sedikit orangtua ragu mengizinkan anaknya, yang mengidap kanker, untuk berobat termasuk terapi. Bahkan, ada yang menolak dan memilih membawa pulang sang anak dari rumah sakit.
Pengobatan alternatif kerap lebih didahulukan masyarakat.
“Sering penderita telat menjalani pengobatan sehingga penyakitnya semakin parah,” kata Wulan.
Tak salah data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan tingkat kesembuhan kanker anak di negara berpenghasilan tinggi mencapai 80 persen. Sedangkan di negara berpenghasilan menengah dan rendah, angka kesembuhannya hanya mencapai 20 persen.
Wulan juga menyebut kurangnya pemahaman tentang kanker, angka diagnosis rendah, pasien yang putus pengobatan dan minim supportif care. Ketersediaan obat juga terkadang jadi masalah.
Selain itu, jumlah dokter spesialis anak masih kurang. Wulan adalah satu dari dua dokter spesialis hematologi onkologi anak dan konsultan kanker anak di RSUD Ulin. Jumlah ini sangat kurang.
Kasus baru kanker anak di RSUD Ulin mencapai 150 orang per tahun. Sebanyak 50 persennya merupakan penyakit leukimia akut.
“Di Belanda, satu rumah sakit bisa delapan orang dokternya. Jadi, dalam sehari, satu dokter itu hanya tujuh pasien. Sedangkan di tempat kita, bisa sampai puluhan pasien yang ditangani satu dokter dalam sehari,” tuturnya.
Wulan berharap penyakit kanker anak bisa menjadi perhatian semua pihak. Pemahaman masyarakat, khususnya orangtua pasien harus meningkat. Dukungan dari pemerintah terkait sarana dan prasarana juga mumpuni.
Di sisi lain, Wulan mengungkapkan ada banyak contoh pasien kanker anak yang pernah ia tangani berhasil sembuh. Bahkan, beberapa dari mereka sudah bekerja menjadi notaris dan perawat. Tentu saya senang melihatnya,” ujarnya.
Wulan mengatakan, pasien kanker anak yang berhasil sembuh dan dinyatakan tak ada lagi gejala tersebut telah menjalani sederet rangkaian terapi. Dia menyebut waktu yang diperlukan untuk memastikan sel kanker di dalam tubuh seseorang benar-benar hilang itu bervariasi.
“Tergantung jenis kankernya. Kalau misalnya leukimia akut yang lipoblast, maka saya perlu waktu 112 minggu untuk terapi. Selama 112 minggu itu ada beberapa evaluasi,” jelas Staf Divisi Hematologi Onkologi Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat ini. (msr)
| Serapan Anggaran Kalsel Belum 60 Persen, Gubernur Muhidin Ancam Copot Kepala SKPD |
|
|---|
| PDIP Kalsel Buka Ruang Dengar Publik, Isu Kelompok Rentan hingga Lingkungan Jadi Catatan |
|
|---|
| Kemenag Kalsel Dorong Pemuda Berperan Makmurkan Masjid |
|
|---|
| Sempat Mengira Penipuan, Warga Banjarmasin Ini Gugup Sekaligus Gembira Dapat Hadiah 124 Gram Emas |
|
|---|
| Pohon Tumbang di Depan Gereja Seberang Siring 0 Km Dievakuasi BPBD Banjarmasin, Dipicu Dahan Lapuk |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.