Berita Tanahbumbu

Kala Beras Sulawesi Jadi Alternatif Warga Tanbu, Pasar Murah Bakal Digelar di Tala dan Batola

Adanya kenaikan bahan pokok seperti beras lokal membuat warga Tanahbumbu milih beras Sulawesi, sementara Pemkab Batola dan Tala akan gelar pasar murah

Editor: Irfani Rahman
Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani
SUASANA pasar murah di Kelurahan Pelaihari, beberapa pekan lalu. Selama Ramadan nanti pasar murah juga akan digelar. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN  - Di tengah kenaikan harga beras lokal dan beras Jawa, jenis beras Sulawesi menjadi pilihan warga di wilayah pesisir, karena harganya lebih murah. Dari pantauan, Minggu (3/3), harga beras di Tanahbumbu mengalami kenaikan. Namun kata seorang penjual beras di Pasar Ampera, Toni, yang paling banyak dibeli oleh pembelinya adalah beras Sulawesi.

Sebab, katanya, beras Sulawesi tetap lebih murah. Secara rata-rata di harga normalnya di bawah  angka Rp  40.000 per gantang, dan kini naik menjadi Rp 45.000 sampai  Rp 50.000.  

Selain itu katanya nasinya juga pulen, tidak seperti beras Banjar. “Iya untuk yang paling banyak dicari itu beras Sulawesi, karena mungkin harganya yang lebih murah serta nasinya pulen atau tidak keras,” sebutnya.

Ia menyebutkan, untuk saat ini kenaikan harga beras ini disebabkan karena ingin memasuki masa panen, sebab sepengetahuan dia untuk masa panen beras tersebut di pada bulan Maret ini.

Dan hal lain yang mempengaruhi adalah bulan Ramadan sebab seperti tahun tahun sebelumnya harga bapok, seperti beras ini juga turut berdampak dalam kenaikan.

Salah seorang pembeli beras Andi Asti, menyebut memang salah satu alasannya adalah harganya, sesuai dengan harga kantongnya. “Dan juga mungkin karena saya orang Sulawesi yang jadi suka,” ungkapnya.
Menurutnya nasi yang menggunakan beras Sulawesi lebih enak dari beras lain. Namun ia menegaskan itu mungkin tergantung selera masing-masing.

Baca juga: Tradisi Kenaikan yang Terus Terulang

Baca juga: Bahaya Merasa Berjasa

Dari  pantauan Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian (Dinas Kumdagri) Tanbu, beras lokal Pagatan kategori beras lemah Rp 15 ribu per kg, IR Rp 15.500 per kg, kemudian jenis lokal Banjar seperti Siam Unus dan lainnya Rp 25 ribu per kg. Adapun beras Sulawesi Rp 16.500 per kg, kemasan gerobak pandan, dan lainnya Rp 17 ribu/kg.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kumdagri Tanbu, Hamaludin Tahir sebagaimana dikutip dari MC.Tanbu, mengklaim dari pemantauan yang dilakukan ke beberapa gudang distributor besar, seperti di Batulicin dan Simpang Empat ketersedian bahan pokok dalam kondisi aman.

“Karena distributor sudah beberapa minggu yang lalu telah melakukan penambahan stock persiapan Ramadan 2024. Seperti juga tahun-tahun sebelumnya,” ungkapnya.

Untuk bahan komoditi vital seperti beras, saat ini terdapat stok 150 ton di Gudang Bulog Batulicin. Bahkan untuk beberapa hari kedepan akan menambah lagi 150 ton. Sedangkan ketersediaan beras di para pedagang besar juga cukup besar yaitu 300 ton.

Ketersediaan beras juga dipastikan tetap aman di Tanahlaut (Tala). "InsyaAllah untuk stok beras selama Ramadan tetap tersedia dalam jumlah yang cukup untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat," ucap Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Perdagangan (Diskopdag) Tala H Syahrian Nurdin.

Pihaknya juga terus melakukan pemantauan terhadap harga serta stok beras di pasaran di Kota Pelaihari. Termasuk bahan pangan lainnya seperti minyak goreng, gula, telur ayam, daging ayam/sapi, ikan, cabai maupun sayuran lainnya.
Namun untuk beras lokal cenderung masih tetap stabil. Sedangkan ketersediaan beras lokal maupun dari Pulau Jawa tetap tersedia cukup.

Pejabat eselon II di Bumi Tuntung Pandang ini mengatakan selama Ramadan pemerintah daerah akan menggelar beberapa kali pasar murah atau operasi pasar.

Menjelang Ramadhan juga tetap digelar. Selain itu dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Tala juga menyediakan 100 sak beras kemasan lima kilogram. Harganya pun juga sama.

Adapun di Baritokuala (Batola) lonjakan harga sembako dirasakan Megawati, seorang ibu rumah tangga yang juga pelaku usaha pembuatan kue ultah di Kota Marabahan. "Semua harga bahan kue naik. Andaikan satu bahan saja. Mungkin dampaknya tidak seberapa. Tapi Ini semua bahan naik," katanya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved