Berita Viral

Kini Berjualan Emping, Intip Bahaya dan Penyebab Sakit Papiledema yang Diidap Kurnia Meiga

Berikut sosok mantan kiper Timnas Indonesia Kurnia Meiga yang pensiun dari dunia sepak bola karena menderita penyakit Papiledema

Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Irfani Rahman
Akun kurniameiga_1
Kurnia Meiga saat menjajakan emping jualannya 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Nasib mantan kiper Timnas Indonesia Kurnia Meiga yang pensiun dari dunia sepak bola belakangan kembali menjadi perhatian.

Usai mengidap penyakit mata papiledema sejak 2017, Kurnia Meiga pun harus kehilangan pekerjaannya sebagai Kiper Timnas lantaran kondisi penglihatannya hanya berfungsi lima persen.

Beberapa kali Kurnia sempat membuat heboh lantaran keputusannya menjual mendali emas untuk bertahan hidup di tengah kondisi ekonomi yang terpuruk.

Kini lewat akun TikTok pribadinya kurniameiga_1,  eks Kiper Timnas itu tampak sibuk berjualan.

Seperti yang tampak lewat unggahan video pada Sabtu (2/3/204), Kurnia Meiga kembali menjadi sorotan usai terlihat mempromosikan keripik emping dagangannya.

“Banyak kerupuk emping, gurih dan renyah, kalian siap order dan cek harga karena ini PO lo,” ucapnya.

Selain emping, Kurnia Meiga juga sempat menjajakan jersei sepak bola melalui akun TikToknya tersebut.

Padahal pada pertengahan 2023 lalu, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) melalui Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia mengulurkan bantuan untuk pengobatan penyakit Meiga yang disebut papiledema.

Baca juga: Kisah Pilu Pria di Majalengka Usai Ditinggal Ibu dan Istri Berdekatan, Pilih Tidur di Makam

Baca juga: Penampakan Buaya Diduga di Pasar Lama Batulicin Kalsel Buat Warga Waspada, Ukurannya Bikin Ngeri

Lantas seperti apakah penyakit Papiledema yang membuat Kurnia Meiga pensiun sebagai Kiper Timnas Indonesia?

Dikutip melalui kompas.com, Papilledema atau papiledema adalah suatu kondisi medis serius ketika saraf optik di bagian belakang mata membengkak.

Dilansir dari Medical News Today, papiledema mengacu pada pembengkakan saraf optik karena peningkatan tekanan di dalam tengkorak.

Di dalam tengkorak manusia terdapat cairan serebrospinal atau cerebrospinal fluid (CSF) yang mengelilingi otak.

Cairan bening ini membantu menjaga organ otak tetap stabil dan melindunginya dari kerusakan akibat gerakan tiba-tiba dan trauma.

Sementara pada bagian belakang mata, terdapat cakram optik (optic disc) yang menjadi "kepala" saraf optik. Saraf optik merupakan jalur yang menghubungkan mata ke otak.

Papiledema sendiri terjadi saat ada peningkatan tekanan di sekitar otak akibat penumpukan CSF.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved