Ledakan di Markas Brimob Jatim

Hasil Sitaan dari Masyarakat, Kapolda Jatim Ungkap Benda yang Meledak di Markas Brimob Surabaya

Bahan yang meledak di dalam markas Brimob Polda Jatim, yang di Jalan Gresik No 39, Morokrembangan, Krembangan, Surabaya diungkap Kapolda Jatim

Editor: Edi Nugroho
Foto Istimewa/Surya.co.id
Tangkapan video amatir warga di sekitar lokasi Ledakan di Markas Brimob Surabaya, Senin (4/3/2024) 

Bahwa, bahan kimia yang turut meledak atau disebut sebagai bahan peledak (handak) tersebut diantaranya, serbuk Klorat, serbuk belerang atau sulfur.

Nah, barang handak tersebut merupakan bahan yang lazim terdapat pada bahan peledak kategori kecil (low explosive) seperti petasan dan bom ikan (bondet).

"Setelah dicek oksidatornya ternyata positif oksidator," ujarnya, menambahkan pernyataan Irjen Pol Imam Sugianto.

Menurut Sodiq, handak kategori ringan atau low explosive tersebut, justru memiliki tingkat bahaya yang lebih rawan, dibandingkan handak kategori tingkat tinggi (high explosive).

Pasalnya, barang handak low explosive, mudah teraktivasi dengan berbagai aspek. Mulai dari suhu, gesekan, atau tekanan beban.

Sehingga, ungkap Sodiq, ledakan di markas Brimob kali ini, diduga dipicu oleh sebuah kondisi kimiawi yang berkelindan secara sendirinya.

Yakni, antara suhu ruangan yang lembab di dalam gudang penyimpanan, terhadap suhu di luar ruangan yang pada momen tersebut, dalam keadaan panas karena terik sinar matahari.

"Sehingga dari situ. Setelah kami analisa. Yang paling mungkin adalah pertama karena kita suasana lagi hujan, karena barang itu baru masuk dan lembab, terjadi reaksi kimia diantara mereka, dengan panas pada suhu sekitar jam 10-an itu, secara teori bisa meledak dengan sendirinya," terangnya

Namun, Sodiq mengaku, pihaknya juga sangat terbuka dengan kemungkinan faktor lain, setelah nanti melihat hasil analisa yang dilakukan anggota timnya.

Sementara ini, anggota timnya belum dapat secara maksimal melalui olah tempat kejadian perkara (TKP). Mengingat lokasi kejadian ledakan terguyur hujan lebat yang terjadi pada sore hari tadi.

"Tapi Mungkin bisa disebabkan hal lain. Nanti kita bisa analisa. Tapi sampai saat ini yang paling mungkin, itu. Seperti juga kejadian kejadian sebelumnya. Itu yang memicu karena getaran. Karena panas. Atau karena tekanan," jelasnya.

Bahkan, radius ledakan yang terjadi dan pengamatan diameter terhadap kawah (crater) akibat ledakan juga belum dapat disimpulkan oleh Sodiq dan timnya.

Namun, ia memastikan, bahwa ruangan penyimpanan handak yang meledak itu, berukuran sekitar 2 m x 3 m, dan ruangan tersebut dapat disebut sebagai wadah (casing) dari handak yang meledak tersebut.

Artinya, menurut Sodiq, dapat dipahami secara sederhana, semakin sempit casing atau wadah handak tersebut maka berpotensi terjadi efek ledakan yang lebih besar.

"Tapi yang jelas ruangan itu sekitar 2 m x 3 m itu juga berpotensi jadi casingnya. Karena barang barang itu ada di dalam. kemudian karena ada ledakan, maka jadi casing. Sehingga menimbulkan efek yang lebih besar. Karena ruangannya kecil," katanya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved