Berita Banjarmasin
Anak Stunting di Banjarmasin Sisa 500 Orang, Ini yang Dilakukan Pemko Banjarmasin
Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat Banjarmasin mencatat tersisa 500 anak stunting
Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Budi Arif Rahman Hakim
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Angka stunting di Banjarmasin diklaim berangsur turun.
Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Banjarmasin teranyar mencatat tersisa 500 anak stunting dari 1.200 anak stunting yang terdeteksi dan diintervensi.
Intervensi ini terus dilakukan, seperti halnya di Kelurahan Antasan Besar Kecamatan Banjarmasin Tengah. Di sana ada dapur khusus penanganan stunting.
Dapur ini bernama Dapur Sehat Ceria Sejahtera. Lokasinya berseberangan dengan Polsek BanjArmasin Tengah.
Sementara itu, pada Rabu (6/3/2024), tenaga kesehatan, penyuluh, hingga relawan penanganan stunting sedang memeriksa kesehatan dan memberikan jatah makan kepada anak stunting di sana.
Balita tersebut diukur dan ditimbang. Ada balita yang menangis, ada pula yang tampak tenang.
Makanan yang diberikan berupa makanan siap santap. Isinya sayur, nasi, ayam, dan juga ikan.
Disana tercatat ada 13 penderita stunting. Orangtua balita stunting, Normina mengaku, terbantu dengan adanya program tersebut.
Bahkan, makanan siap saji ini tiap hari ia ambil. "Bagus untuk makanan anak. Alhamdulillah sekarang anak saya sudah mulai membaik setelah diperiksa tadi," katanya.
Anaknya berusia 2 tahun 6 bulan, sudah rutin diperiksa dan diintervensi agar tidak stunting lagi.
Ia menjelaskan, persoalan paling sering ia hadapi yakni anak yang sering sakit. Di saat itu lah anaknya sulit untuk makan. "Saya berharap anak saya terbebas dari stunting," katanya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Banjarmasin, Helfian Noor mengatakan, program pengentasan stunting merupakan target pemerintah pusat.
"Kami terus berupaya agar target 14 persen bisa tercapai. Syukur bisa turun lagi," katanya.
Untuk penanganannya beragam. Mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Kota, ASN Peduli, hingga bantuan dari relawan lainnya.
Selain itu ia menjelaskan, ASN Kota Banjarmasin Peduli Stunting adalah turunan dari program pemerintah pusat.
Dari program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS), diimplementasikan ke daerah. Ia menyebut, program itu adalah bentuk kolaborasi untuk menekan angka stunting.
Sejauh ini dana yang terkumpul dari program ASN Kota Banjarmasin Peduli Stunting mencapai Rp 234 juta.
Kota Banjarmasin
Pemko Banjarmasin
Kasus stunting Banjarmasin
anak stunting
Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS)
| Impor Pakaian Bekas Diperketat, Pedagang Pakaian Baru di Banjarmasin Anggap Tak Pengaruhi Penjualan |
|
|---|
| Kisah Penjual Barang Thrifting di Banjarmasin, Cerita Soal Jaket Timnas Hingga Warisan Keluarga |
|
|---|
| 36 Mobil Dinas SKPD Ditarik Pemko Banjarmasin Imbas Kebijakan Efisiensi, Diganti Sistem Sewa |
|
|---|
| Rutinitas Komunitas Lari di Banjarmasin, Berlari Sambil Dapat Doorprize |
|
|---|
| Lanjutkan Kerjasama Program Kesetaraan Pendidikan, Kalapas Banjarmasin Harapkan Masa Depan WBP Cerah |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.