Ramadhan 2024
Sunnah-sunnah Jelang Ramadhan 2024, Ustadz Adi Hidayat Urai Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW
Ustadz Adi Hidayat memaparkan sunnah-sunnah menjelang bulan Ramadhan1445 Hijriyah.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Adi Hidayat memaparkan sunnah-sunnah menjelang bulan Ramadhan 2024.
Disampaikan Ustadz Adi Hidayat, ada sejumlah ibadah ritual yang dianjurkan dikerjakan di siang dan malam hari.
Ustadz Adi Hidayat menjabarkan salah satu ibadah sunnah yang dikerjakan Rasulullah SAW di siang hari ialah puasa hampir satu bulan di bulan Sya'ban.
Saat ini sudah memasuki akhir bulan Sya'ban 1445 Hijriyah, setelah itu memasuki bulan Ramadhan 1445 Hijriyah.
Diketahui, Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriyah pada Senin (11/3/2024). Sementara itu, pemerintah akan menetapkan awal Ramadhan melalui sidang isbat.
Baca juga: Resep Menu Sahur Ramadhan 2024, Ide Masakan Berbahan Tahu Mudah Dibuat
Baca juga: Jelang Ramadhan 2024, dr Zaidul Akbar Ungkap Cara Tubuh Tetap Bugar saat Puasa
Di bulan Ramadhan umat muslim diperintahkan menunaikan puasa dari terbit fajar hingga tenggelam matahari selama 30 hari atau satu bulan.
Ustadz Adi Hidayat menerangkan dinukil dari hadits shahih, Nabi Muhammad SAW puasa hampir sebulan sebelum memasuki bulan Ramadhan.
"Poin ibadah di siang hari adalah memperbanyak puasa sunnah sebagaimana dilakukan Nabi SAW, sunnah yang pertama yang diajarkan Nabi SAW, kesaksian Sayyidah Aisyah dan dipraktekkan beliau, di siang harinya sunnah Nabi SAW perbanyak puasa," terang Ustadz Adi Hidayat dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Ceramah Pendek.
Manfaat memperbanyak puasa saat di bulan Sya'ban sebelum ke Ramadhan, Rasulullah SAW menganjurkan dan mengajarkan banyak berpuasa menjadikan tubuh terbiasa puasa, sudah bisa beradaptasi, dan secara biologis sudah kuat untuk menunaikan puasa, sehingga saat masuk ke Ramadhan bukan latihan namun sudah normal.
Makna memperbanyak puasa dijelaskan Ustadz Adi Hidayat relatif tergantung siapa yang menunaikannya, satu hari bagi yang tidak pernah atau jarang bisa dirasakan panjang, namun bagi yang sering puasa satu bisa jadi terbilang sedikit.
Sementara ibadah di malam hari, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk memperbanyak sholat, berinteraksi dengan Alquran, serta doa dan istighfar.
Ibadah lainnya, Ustadz Adi Hidayat memaparkan ketika sudah memasuki bulan Sya'ban Nabi Muhammad SAW menyerukan umat Islam untuk banyak bersedekah.
"Kalau Anda sudah punya batasan zakat di bulan Sya'ban, jangan tunda ke bulan Ramadhan, keluarkan saja," ujar Ustadz Adi Hidayat.
Stigma sebagian orang berpikir lebih baik bersedekah misalnya zakat di bulan Ramadhan, pahalanya lebih banyak, dilipatgandakan, sehingga seharusnya zakat yang dikeluarkan di bulan Sya'ban menjadi ditunda ke bulan Ramadhan.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, hal itu adalah pemikiran yang kurang tepat, begitu Anda tunda sebelum masuk bulan suci Ramadhan tak ada yang tahu ajal akan datang.
"Kalau ahli waris tidak tahu hal itu dan dibagi menjadi warisan akan menjadi bencana nantinya, jadi kalau Anda sudah ada kewajiban zakat dengan kadar tertentu sudah mencapai batas waktu, keluarkan, tapi tidak harus dihabiskan, dibagikan sesuai porsinya, nanti Ramadhan disebarkan lagi," kata Ustadz Adi Hidayat.
Selanjutnya umat muslim di bulan Sya'ban atau menjelang Ramadhan bisa melakukan infaq harta tanpa batasan tertentu.
Infaq terbagi dua, ada infaq wajib yaitu infaq suami kepada istri, infaq ayah kepada istri dan anak-anaknya.
"Di bulan Sya'ban, tingkatkan infaq itu kepada keluarga, yang mana terkait dengan persiapan Ramadhan, barangkali ada mukena atau jilbab yang sudah lusuh, anak-anak belum punya pakaian untuk Tarawih, cari nafkah Anda kumpulkan dan berikan kepada keluarga," imbuh Ustadz Adi Hidayat.
Kendati dianjurkan sedekah, Nabi Muhammad SAW tidak menyebut amalan tertentu secara spesifik karena itu para sahabat Nabi banyak beramal shaleh apapun yang bisa dikerjakan menjelang bulan Ramadhan.
"Ada yang sholat malam qiyamul lail, ada yang banyak beristighfar, tidak ada amalan spesifik, kalau ada hadits yang menunjukkan ibadah tertentu di malam pertengahan Sya'ban, maka disepakati para ulama itu hadits palsu," ucap Ustadz Adi Hidayat.
Di antara sholat malam yang bisa ditunaikan di malam bulan Sya'ban disebutkan Ustadz Adi Hidayat yakni sholat Tahajud.
Sehingga bagi umat Islam yang ingin menghidupkan malam-malam Sya'ban dengan sholat-sholat sunnah disilakan. Begitu pula amalan lainnya baca Alquran, dzikir, dan istighfar boleh dan dianjurkan.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan Rasulullah SAW memberikan satu isyarat kepada umat muslim, sebelum sampai ke Ramadhan harus sesegera mungkin mencari bekal yang bisa menguatkan ruh, memberikan tenaga, serta kekuataan.
"Sehingga ketika sampai di Bulan Ramadhan, kita bisa semangat beraktivitas memanfaatkan siang dan malam untuk beribadah seperti khatam Quran dan ibadah lainnya," terang Adi Hidayat.
Bulan Sya'ban adalah waktu yang tepat membiasakan diri memperbanyak ibadah, Ustadz Adi Hidayat mengatakan hal itu sebagai persiapan menuju bulan suci Ramadhan.
Ustadz Adi Hidayat mengimbau bagi yang ingin berpuasa di siang Nisfu Sya'ban, maka bisa menunaikan puasa Ayyamul Bidh yang bertepatan pada pertengahan bulan Hijriyah.
"Sah-sah saja jika ingin berpuasa, namun jangan disandarkan pada hadits-hadits yang bermasalah," pungkas Ustadz Adi Hidayat.
(Banjarmasinpost.co.id)
Fenomena War Takjil Ramadan 2024, Jadikan Momen Berdakwah dan Meneladani Nabi Muhammad SAW |
![]() |
---|
Benarkah Beras Zakat Fitrah Harus Lebih Mahal dari Konsumsi Sehari-hari? Ini Kata Buya Yahya |
![]() |
---|
Contoh Itikaf Nabi SAW Diuraikan Ustadz Abdul Somad, Berlangsung 10 Hari Hingga Pagi Idul Fitri |
![]() |
---|
Doa Khusus Malam Lailatul Qadar, Ustadz Adi Hidayat Ingatkan Tak Tinggalan Ibadah Ini |
![]() |
---|
Tutorial Zakat Fitrah bagi Pemudik, Buya Yahya Terangkan Sesuai Tempat Berlebaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.