Tajuk
Mengisi Kegiatan Ramadan
Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin TELAH mengeluarkan surat edaran (SE) terkait kegiatan siswa di bulan Ramadan 2024
BANJARMASINPOST.CO.ID - MESKI tanggal 1 Ramadan 2024 belum resmi ditetapkan, dan baru Muhammadiyah yang mengumumkan 11 Maret sebagai awal Bulan Suci, tetapi pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan untuk sekolah selama Ramadan.
Sebagaimana Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin yang mengeluarkan surat edaran (SE) terkait kegiatan siswa di bulan Ramadan. SE disusun dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Kota Banjarmasin melalui optimalisasi proses belajar mengajar di sekolah.
Dalam SE tersebut, khusus untuk siswa kelas 1, 2, dan 3 SD serta TK libur total, dan baru masuk sekolah kembali pada 15 April 2024.
Adapun untuk mengisi kegiatan dilakukan Pesantren Ramadan yang diserahkan sepenuhnya kepada sekolah guna melaksanakannya sesuai dengan alokasi waktu yang sudah diprogramkan masing-masing. Pesantren Ramadan akan dilakukan siswa SD kelas 4 hingga 6 dan siswa SMP. Bukan hanya di Banjarmasin, di seluruh kabupaten/kota di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) juga diterbitkan SE serupa termasuk di dalamnya pesantren Ramadan, dengan berbagai variasi dan kebijakan lokalnya.
Harap diingat bahwa pesantren Ramadan jangan sekadar latah, atau ikut-ikutan. Kegiatan tersebut juga jangan hanya dipandang sebagai rutinitas setahun sekali, tetapi benar-benar bisa memberi bekal kepada anak didik.
Sederhananya, bila sehari-hari masih belum lancar dalam baca/tulis Al-Qur’an, maka selama sebulan di pesantren Ramadan bisa dilakukan untuk mengejar ketertinggalan. Saat mereka belum memiliki hapalan surat yang banyak, saat pesantren Ramadan inilah kesempatannya menambah hapalan.
Sejumlah kasus di lembaga pendidikan yang memprhatinkan, seperti tawuran, perundungan dan pelecehan yang terjadi akhir-akhir ini, juga bisa dijadikan materi evaluasi bagi sekolah dan siswa dalam pesantren Ramadan.
Lalu bagaimana dengan mereka yang libur total? Selama masa libur sekolah hingga sebulan ini, orangtua bertanggung jawab untuk mengisi dengan kegiatan yang positif bagi anak. Alangkah sia-sia jika waktu yang cukup lama ini hanya diisi kegiatan tak berfaedah atau main-main saja.
Atau orangtua harus membuat jadwal ulang untuk sang anak. Katakan selama ini ketika mereka bekerja, anak seharian di sekolah dan baru dijemput berbarengan mereka pulang kerja. Tetapi sebulan mendatang anak akan berada di rumah dan orangtua tetap harus bekerja seperti biasa. Tanggung jawab sekarang anak di orangtua untuk tetap memberi bekal pendidikan dan agama pada anak. (*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.